SERIBUPARITNEWS.COM,Jakarta, CNN Indonesia -- Selain menolak gajinya sebagai perdana menteri Malaysia, Anwar Ibrahim juga berencana memangkas gaji para menteri kabinetnya.
Hal itu diutarakan Anwar dalam konferensi pers perdana usai dilantik menjadi PM baru Malaysia pada Kamis (24/11). Dalam kesempatan itu, Anwar juga menuturkan akan membentuk kabinet pemerintahan yang lebih ramping dari pemerintahan sebelumnya.
Ukuran kabinet pasti akan lebih kecil dan saya meminta menteri baru untuk menyetujui proposal saya untuk mengurangi gaji mereka," ucap Anwar.
"Saya yakin para pegawai negeri sipil tahu tugas utama kita adalah meringankan beban rakyat," paparnya menambahkan,
Anwar mendorong agar seluruh instansi pemerintah segera mengambil langkah dan menggelar pertemuan paling lambat, Senin (28/11).
"Ini masih dalam proses pembahasan dan persiapan," kata Anwar seperti dikutip The Star.
Anwar juga menegaskan bahwa dia akan menepati janjinya saat kampanye bahwa tidak akan menerima satu sen pun gaji PM selama memimpin Negeri Jiran.
Pemimpin koalisi Pakatan Harapan (PH) itu menuturkan dia akan fokus mengatasi peningkatan biaya hidup di antara masyarakat Malaysia.
Saya telah memilih untuk menolak gaji (saya) sebagai perdana menteri," kata Anwar
Pernyataan itu sesuai dengan janjinya selama kampanye. Selain melawan korupsi, salah satu janjinya saat kampanye adalah dia tidak akan mengambil satu sen pun gajinya sebagai perdana menteri jika berhasil memenangkan pemilu.
Saat masa pemilu, Anwar juga bertekad untuk mengurangi gaji para menteri jika dia berhasil berlenggang ke Putrajaya pada pemilu 19 November lalu.
"Kalau mau Anwar jadi Perdana Menteri, kabinet harus dikurangi dan gaji perdana menteri serta para menteri harus dikurangi karena kita ingin menjadi sebuah contoh yang baik," paparnya.
"Izinkan saya memberikan jaminan saya, jika pada 20 November (ketika) saya terpilih sebagai perdana menteri, hal pertama yang akan saya lakukan adalah memotong gaji dan tunjangan perdana menteri.
Saat itu, Anwar menuturkan dengan situasi ekonomi Malaysia sekarang, ia merasa tidak pantas mengambil gaji sebagai perdana menteri.
"Kita harus menghadirkan kepemimpinan yang mencintai rakyat, barulah rakyat mencintai kita," ucap Anwar dalam kampanyenya seperti dikutip The New Straits Times.
Setelah dua dekade penantian, Anwar Ibrahim akhirnya resmi dilantik menjadi perdana menteri Malaysia pada hari ini, Kamis (24/11).
Penunjukan Anwar sebagai PM juga tak lepas dari drama pemilu karena koalisinya, PH, dan pesaingnya Perikatan Nasional (PN) pimpinan Muhyiddin Yassin, tidak ada yang berhasil meraih ambang batas suara yang ditetapkan konstitusi untuk membentuk pemerintah baru.
PH memang meraih suara terbanyak dalam pemilu kemarin, yakni sebanyak 83. Namun, jumlah itu masih kurang dari minimal 112 suara dari total 222 kursi parlemen.
Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah akhirnya menunjuk Anwar sebagai PM pada Kamis dan melantiknya sebagai PM Malaysia ke-10.
"Saya Anwar Ibrahim telah dilantik, menerima jabatan sebagai seorang perdana menteri. Saya dengan sesungguhnya bersumpah akan dengan jujur menjalankan kewajiban-kewajiban," ucap Anwar saat mengambil sumpah PM.
Anwar pun resmi menjadi PM Malaysia setelah penantian dua dekade, tepatnya sejak pertengahan mei 1990-an.
Sumber : cnnindonesia.com