Pekanbaru, SERIBUPARITNEWS - Bripda Jessica Tety Debora boru Simorangkir memiliki segudang prestasi di bidang olahraga bela diri. Wanita berdarah batak Toba berusia 22 tahun ini kerap menjadi juara Karate di kancah internasional.
Jeje, sapaan akrabnya, memulai perjalanan kariernya di dunia Karate sejak kelas tiga SD. Gadis kelahiran 17 Juli 2002 itu menekuni karate karena termotivasi dari kakaknya Suomi Bologni Apriliani Simorangkir. Kakaknya merupakan atlet bela diri Karate
Selain itu, prestasi Jeje juga tidak terlepas dari pelatih yang tegas, dan keras saat latihan, yakni Kurniadi Syahputra. Kini Jeje juga menjadi motivasi bagi dua adiknya Sebastian Simorangkir dan Marisa Simorangkir.
Putri dari pasangan Roy Romiduk Simorangkir, dan Hanna Irma Siregar itu mendapat dukungan penuh dari orangtuanya. Bahkan berkat keahliannya, Jeje direkrut menjadi anggota Polri dari jalur prestasi olahraga bela diri.
Berkat kerja keras dan dedikasi tinggi, Bripda Jeje memulai debut bergengsi pada 2018 di Jepang.
"Pada iven Asian Karate Federation Championship di Jepang, saya meraih juara 3," kata Bripda Jeje Selasa 11 Juni 2024.
Tak hanya itu, prestasinya terus berlanjut di South East Karate Federation Championship di Vietnam di tahun 2018. Saat kejuaraan di sana, Jeje berhasil meraih juara 3.
Prestasi itu tak membuat Jeje cepat puas, dia kembali mengikuti kejuaraan Karate di Malaysia tahun 2023. Kali ini, Bripda Jeje berhasil menyabet juara 1 di Silent Knight Karate Cup di Malaysia, sebuah pencapaian yang membanggakan di ajang internasional.
Berkat prestasinya di Karate, Jeje juga lolos menjadi anggota Polri usai mengikuti tes rekrutmen proaktif di bidang olahraga beladiri tahun 2021. Saat ini Jeje bertugas di Regident Ditlantas Polda Riau.
Bripda Jeje kembali mengikuti kompetisi Karate meraih juara 2 di Kejurnas Karate Piala PB Forki di Sumatra Barat tahun 2022, ini membuktikan kemampuannya dalam kompetisi nasional.
Jeje mendapat piagam penghargaan yang ditandatangani mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto yang kini menjadi Menko Polhukam sebagai Pengurus Besar Forki.
Tak puas, Bripda Jeje kembali mengikuti kejuaraan karate di Yogyakarta. Di kota gudeg itu merupakan puncak keberhasilan Jeje.
Dia berhasil menjadi juara 1 di International Karate Open Championship di Yogyakarta yang diikuti oleh beberapa negara di dunia pada tahun yang sama. Prestasinya yang gemilang ini menjadi kebanggaan bagi Polda Riau dan seluruh insan karate tanah air.
Jeje menyebut keberhasilannya tak luput dari doa kedua orang tuanya. Dia juga meyampaikan ucapan terima kasih kepada PB Forki, Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal serta Dirlantas Kombes Taufiq Lukman Nurhidayat, yang telah memberikan dukungan penuh kepada dirinya.
"Puji Tuhan, berkat dukungan semua pihak saya bisa meraih juara di setiap iven akbar baik lokal maupun Internasional," ucap Jeje.
Di samping tugasnya sehari-hari menjadi Polwan Polisi Lalu Lintas Polda Riau, Jeje masih menyempatkan waktu untuk berlatih keras.
Terkait prestasi Bripda Jeje yang diterima sebagai anggota Polri jalur Rekrutmen Proaktif, Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal menyebutkan pemuda-pemudi lainnya memiliki kesempatan yang sama.
Iqbal mengajak anak muda Indonesia khususnya di Riau untuk terus berprestasi dalam bidang apapun. Khususnya olah raga bela diri.
"Jika remaja-remaja sebagai generasi penerus bangsa ini memiliki prestasi di bidang olahraga bela diri dan lainnya, berkesempatan untuk mengikuti jejak Bripda Jeje," kata Iqbal.
Sementar itu, Kasubdit Regident Ditlantas Polda Riau AKBP Ruri Prastowo sebagai atasan Jeje merasa bangga dengan prestasi anak buahnya.
Ruri mengatakan prestasi Jeje juga membanggakan Indonesia karena menunjukkan bahwa polisi wanita Indonesia juga mampu berprestasi di kancah internasional.
Dengan semangat dan tekad yang kuat, Bripda Jeje terus berlatih keras untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah karate dunia.
"Bripda Jessica atau Jeje terkenal dengan Polwan yang punya disiplin dan dedikasi tinggi di dalam kedinasan sehari hari sebagai anggota Regident Ditlantas Polda Riau. Ini bisa menjadi contoh bagi remaja lain," kata Ruri.*