Tempuling - Kodim 0314/Inhil kembali menggelar TMMD ke-123 dengan fokus pembangunan sarana MCK (Mandi, Cuci, Kakus) di Desa Karya Tunas Jaya, Kecamatan Tempuling. Program ini merupakan bagian dari upaya TNI dalam mendorong pembangunan infrastruktur dasar di daerah terpencil. “TMMD tidak hanya tentang operasi militer, tetapi juga menyentuh kebutuhan riil masyarakat,” ujar perwakilan Kodim.
Pembangunan MCK ini dinilai krusial untuk meningkatkan standar sanitasi warga. Menurut data Puskesmas Tempuling, sebelumnya 40% rumah di desa ini belum memiliki akses MCK layak, berpotensi memicu penyakit kulit dan diare. “Dengan MCK yang higienis, risiko penularan penyakit bisa ditekan,” jelas dr. Anisa, petugas kesehatan setempat.
Kapten Inf R. Handoko, Danramil 08/Mandah, memimpin langsung proses pembangunan. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dengan tokoh masyarakat dan dinas terkait. “Kami mengoptimalkan sumber daya lokal dan memastikan proyek tepat waktu,” ujarnya. Handoko juga kerap turun ke lokasi untuk memantau progres pemasangan pintu yang masih berlangsung.
Warga Desa Karya Tunas Jaya terlibat aktif dalam proses pembangunan, mulai dari penyiapan material hingga pembersihan lokasi. “Kami senang akhirnya punya MCK yang layak. Ini jadi kebanggaan bersama,” kata Siti, salah satu ibu rumah tangga. Partisipasi ini memperkuat rasa kepemilikan warga terhadap proyek tersebut.
Proyek MCK tersebut saat ini memasuki tahap akhir, yaitu pemasangan pintu dan finishing. Material seperti semen, keramik, dan pipa PVC dipilih untuk menjamin keawetan. “Kami prioritaskan kualitas agar tidak perlu sering direnovasi,” jelas Sertu Budi, anggota tim teknik Kodim.
Pemerintah Kecamatan Tempuling mendukung penuh program ini melalui pendanaan dan koordinasi dengan desa. Camat Tempuling, Yunus, menyatakan, “Ini sejalan dengan program percepatan pembangunan sanitasi di wilayah kami.” Dukungan ini diharap memperluas cakupan proyek serupa ke desa lain.
Usai MCK selesai, Kodim 0314/Inhil berencana melanjutkan TMMD dengan membangun sumur bor dan perbaikan jalan desa. “Kami akan evaluasi kebutuhan warga sebelum menentukan proyek berikutnya,” ungkap Kapten Handoko. Rencana ini menunjukkan komitmen berkelanjutan TNI dalam membangun daerah tertinggal.
Bagi Pak Darwis, warga senior di desa itu, kehadiran MCK adalah perubahan besar. “Dulu kami harus ke sungai atau gunakan jamban darurat. Sekeluarga jadi lebih nyaman,” tuturnya. Harapannya, fasilitas ini tak hanya membaikka sanitasi, tetapi juga meningkatkan martabat warga di mata daerah sekitar.