Tembilahan – Malam yang mencekam menyelimuti warga Jalan Kayu Jati Gang Bismillah, Kelurahan Tembilahan Hulu, setelah kebakaran hebat melalap tiga unit rumah permanen. Peristiwa tragis yang terjadi sekitar pukul 20.30 WIB Kamis malam (08/05) itu merenggut nyawa seorang pensiunan guru MAN, Hj. Zuriah Latief (68), sementara kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Selain rumah Hj. Zuriah, dua rumah lainnya yang turut menjadi korban api adalah milik Said Dahlan (40), seorang pedagang dengan empat anggota keluarga, serta Andi Novandri (43), honorer DLHK yang tinggal bersama delapan orang keluarganya. Meski tidak ada korban luka, puluhan warga kehilangan tempat tinggal dan harta benda dalam sekejap.
Menurut laporan Kadis Damkar Inhil, Nursal Sulaiman, api pertama kali terlihat oleh seorang pengendara motor yang melintas di sekitar lokasi. Ketua RT setempat, H. Nasri, segera mengecek dan mendapati kobaran api telah membesar dan menjalar ke rumah korban. "Api sangat cepat menyebar karena diduga kuat berasal dari arus pendek listrik," jelas Nursal.
Tim Damkar Inhil dan BPBD bergerak cepat dengan mengerahkan empat unit mobil pemadam dan satu mesin tambahan. Namun, medan yang sempit dan sulitnya akses air sempat menghambat proses pemadaman. Akhirnya, api berhasil dikendalikan sekitar pukul 23.00 WIB setelah pasokan air dipompa langsung dari mobil damkar.
Keluarga korban dan warga sekitar masih trauma dengan kejadian tersebut. "Kami tidak sempat menyelamatkan apa pun, api terlalu cepat," ujar salah seorang kerabat Hj. Zuriah dengan suara bergetar. Warga setempat pun berinisiatif menggalang bantuan untuk para korban.
Meski dugaan sementara penyebab kebakaran adalah arus pendek listrik, kepolisian masih mendalami kemungkinan lain. "Kami akan memeriksa saksi dan kondisi instalasi listrik di lokasi," kata Kapolsek Tembilahan Hulu. Hasil penyelidikan diharapkan memberikan kejelasan untuk mencegah kejadian serupa.
Kejadian ini memicu keprihatinan akan kesadaran masyarakat terhadap keamanan listrik. Pemerintah setempat diharapkan meningkatkan sosialisasi dan inspeksi rutin instalasi listrik, terutama di permukiman padat penduduk.
Aksi gotong royong segera digalakkan untuk membantu korban. Bantuan sembako, pakaian, dan tempat tinggal sementara mulai berdatangan dari berbagai pihak. "Kami berterima kasih atas dukungan ini, semoga bisa meringankan beban saudara-saudara kami," ujar H. Nasri, Ketua RT setempat.