Batang Tuaka – Pada hari Sabtu, 13 September 2025, pukul 09.00 hingga 12.00 WIB, wilayah Koramil 12/Batang Tuaka melaksanakan patroli dan sosialisasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Pasir Mas, Kecamatan Batang Tuaka, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk menjaga ekosistem hayati di wilayah tersebut.
Babinsa Koramil 12/Batang Tuaka, Pratu P. Nainggolan, memimpin langsung kegiatan ini. Dengan titik koordinat -0'14'18"S 103°15'84"E, patroli ini melibatkan satu personel TNI dan tiga warga masyarakat. Sinergi antara TNI dan masyarakat ini menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga lingkungan dari ancaman karhutla.
Dalam patroli tersebut, Pratu P. Nainggolan dan timnya menyisir area-area yang dianggap rawan terjadinya kebakaran. Selain melakukan pemantauan, mereka juga aktif berinteraksi dengan masyarakat setempat untuk memberikan sosialisasi tentang bahaya karhutla dan cara-cara pencegahannya.
"Kami terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. Karhutla bukan hanya merusak lahan, tetapi juga mengancam kesehatan dan perekonomian warga," ujar Pratu P. Nainggolan di sela-sela kegiatan patroli.
Kegiatan patroli ini menggunakan satu unit sepeda motor sebagai sarana transportasi. Dengan mobilitas yang tinggi, tim patroli dapat menjangkau berbagai lokasi dengan lebih cepat dan efisien.
Hasil dari patroli ini menunjukkan bahwa tidak ditemukan adanya titik api maupun asap di wilayah Desa Pasir Mas. Hal ini mengindikasikan bahwa upaya pencegahan yang telah dilakukan berjalan efektif.
Meskipun demikian, Pratu P. Nainggolan menekankan bahwa kewaspadaan harus tetap ditingkatkan. "Kami tidak boleh lengah. Ancaman karhutla selalu ada, terutama saat musim kemarau. Oleh karena itu, kami akan terus melaksanakan patroli dan sosialisasi secara rutin," tegasnya.
Secara keseluruhan, situasi di wilayah Koramil 12/Batang Tuaka terpantau aman dan terkendali. Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras dari seluruh pihak yang terlibat, termasuk TNI, masyarakat, dan pemerintah daerah. Dengan sinergi yang baik, diharapkan ekosistem hayati di wilayah ini dapat terus terjaga dari ancaman karhutla.