Kunjungan Humanis Gubri ke SMAN Plus: Berikan Pesan Kerendahan Hati dan Integritas

Rabu, 17 September 2025 | 22:21:17 WIB

PEKANBARU - Pagi itu suasana SMAN Plus Provinsi Riau tampak berbeda. Senyum para murid merekah, sapaan hangat terdengar di setiap sudut tanda Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid, hadir secara langsung ke sekolah.

Kedatangan Gubernur tidak hanya sekadar kunjungan. Ia datang dengan langkah sederhana, menyapa guru, menyalami siswa, bahkan sesekali melontarkan candaan ringan yang membuat riang gembira. Kedekatan itu membuat jarak antara seorang pejabat dengan murid-murid seolah lenyap begitu saja.

Tujuan utamanya memang meninjau pembangunan asrama baru. Namun, Gubernur Abdul Wahid tidak ingin kunjungannya hanya sebatas menengok bangunan. Ia memilih untuk masuk lebih dalam, memberikan ruang bagi dirinya dan murid-murid untuk saling berinteraksi. 

“Bertemu dengan anak-anak seperti ini, saya ikut bersemangat. Mereka adalah masa depan kita,” ucapnya, di SMAN Plus Riau, Rabu (17/09/2025).

Saat didalam kelas, suasana berubah menjadi ruang dialog penuh inspirasi. Dengan suara yang teduh Gubri Abdul Wahid menyampaikan pentingnya disiplin, kerja keras, dan integritas. Menurutnya, tiga hal itu adalah kunci untuk membuka pintu kesuksesan di masa depan.

“Anak-anakku, beranilah bermimpi besar. Jangan pernah takut gagal, karena kegagalan hanyalah guru yang menyamar,” kata Gubernur Abdul Wahid.

Tatapan anak-anak berbinar, seolah pesan itu menyalakan bara kecil di hati yang siap menyala menjadi api semangat. Dijelaskan Gubernur Abdul Wahid, sejak dari bangku sekolah inilah pentingnya menerapkan kerendahan hati. Sehingga, para siswa setelah sukses nanti, tidak melupakan jasa orang tua dan guru. 

“Doa mereka adalah cahaya jalan kita. Jangan pernah sombong dengan prestasi. Justru semakin tinggi kita berdiri, semakin dalam kita harus menunduk,” pesannya kepada siswa kelas XII, SMAN Plus Riau.

Diungkapkan, bagi murid-murid yang hidup di era digital, pesan itu menjadi pengingat berharga. Sehingga, Gubri Abdul Wahid juga menyinggung betapa pentingnya menggunakan teknologi dengan bijak.

“Teknologi itu ibarat pisau. Bisa dipakai untuk memotong sayur, tapi bisa juga melukai. Pilihan ada di tangan kalian,” ungkapnya.

Suasana ruangan semakin hidup. Ada siswa yang mencatat kata-kata sang gubernur, ada pula yang mengangguk-angguk tanda setuju. Bahkan, beberapa guru terlihat ikut hanyut, seperti menemukan kembali semangat mendidik yang kadang terkikis oleh rutinitas.

Raditya Alvis, siswa kelas XII, merasa beruntung bisa merasakan momen itu. Dengan nada penuh syukur, ia terangkan sosok pemimpin seperti inilah yang dibutuhkan para pelajar untuk membangkitkan semangat.

“Saya sangat bangga Pak Gubernur datang. Selain memberi motivasi, kami juga bersyukur Pak Gub bisa mendukung fasilitas sekolah kami," terangnya.

Di sudut lain, tampak pembangunan asrama sedang dilakukan pengerjaan. Menurut Radit, progres perbaikan fasilitas sekolah ini sangat penting bagi para siswa.

"Kalau ini sudah selesai asramanya, pasti kami bisa istirahat dengan nyaman. Belajar juga jadi tenang, insyaallah prestasi dapat semakin meningkat. Terima kasih banyak Pak Gub, semoga kebaikan bapak ini memberi keberkahan," tuturnya.

Kunjungan itu bukan hanya meninggalkan catatan di buku sekolah, tetapi jejak humanis dalam hati siswa. Dari keterbatasan fasilitas hingga melengkapi kebutuhan sarana, semuanya didukungan Pemerintah Provinsi Riau.

Bagi para murid SMAN Plus, hari itu terasa istimewa. Mereka tidak hanya mendapatkan motivasi dari seorang gubernur, tetapi juga merasakan perhatian tulus yang jarang hadir dalam rutinitas sekolah. 

Ketika rombongan gubernur meninggalkan sekolah, lambaian tangan mengiringi langkahnya. Senyum para siswa tak juga reda. Mereka percaya, kata-kata yang diucapkan tadi akan menjadi bahan bakar dalam perjalanan mereka menuju cita-cita. 

Terkini