Ribuan Warga Palestina Mengungsi Lagi, Bom Israel Hujani Gaza

Jumat, 19 September 2025 | 08:20:42 WIB
Sumber Foto : Al- Jazeera

Gaza - Kota Gaza kembali menjadi pusat serangan militer Israel yang disebut sebagai salah satu terbrutal dalam dua tahun terakhir konflik. Ribuan warga Palestina terpaksa mengungsi di bawah gempuran bom dan peluru, di tengah kekhawatiran tak akan bisa kembali ke rumah

“Gaza terbakar,” tulis Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, dalam unggahannya di platform X, Selasa (16/9/2025).

Sejak awal pekan ini, kawasan pesisir seperti Jalan Al Rashid dipenuhi barisan pengungsi. Mereka membawa harta seadanya dengan van, gerobak keledai, atau berjalan kaki, sedangkan asap hitam membumbung dari bangunan yang hancur akibat serangan udara.

Sebagian warga sebelumnya memilih bertahan. Namun, meningkatnya intensitas serangan yang meruntuhkan gedung-gedung tinggi, rumah-rumah, hingga infrastruktur sipil memaksa banyak di antara mereka mengungsi ke wilayah selatan, meskipun tanpa jaminan adanya zona aman. Serangan udara Israel dan robot peledak Menurut laporan otoritas kesehatan Gaza, setidaknya 91 orang tewas pada Selasa itu. Salah satu serangan bahkan menghantam kendaraan yang mengangkut warga sipil yang hendak melarikan diri di jalur pesisir.

Militer Israel dilaporkan menghancurkan 17 bangunan tempat tinggal, termasuk Masjid Aybaki di kawasan Tuffah, Gaza timur.

Selain bom udara, pasukan Israel juga mengerahkan robot bermuatan bahan peledak untuk menyerang wilayah utara, selatan, dan timur kota. Awal bulan ini, lembaga hak asasi manusia Euro-Med Monitor mengungkapkan bahwa Israel menggunakan setidaknya 15 robot penghancur, masing-masing mampu meratakan hingga 20 rumah.

Di darat, tank dan kendaraan lapis baja Israel mulai memasuki pusat Kota Gaza. Juru bicara militer Israel, Effie Defrin, mengatakan butuh waktu berbulan-bulan untuk menguasai sepenuhnya wilayah itu.

Berapa pun lamanya, kami akan beroperasi di Gaza,” ujar Defrin kepada Al Jazeera. Sumber medis setempat melaporkan sedikitnya 106 orang tewas sejak dini hari Selasa.

Eksodus warga Palestina Militer Israel memperkirakan, sekitar 350.000 warga Palestina telah meninggalkan Kota Gaza. Sementara Kantor Media Pemerintah Gaza menyebutkan, 350.000 orang mengungsi ke wilayah pusat dan barat kota, dengan 190.000 lainnya meninggalkan Gaza sama sekali. Namun, situasi di wilayah pengungsian juga tidak lebih baik. Kamp Al Mawasi, yang menampung pengungsi dari Rafah dan Khan Younis, kini kelebihan kapasitas dan bahkan turut menjadi sasaran serangan Israel.

Akibat kondisi tersebut, tercatat sekitar 15.000 orang kembali ke Gaza setelah melihat situasi memprihatinkan di Al Mawasi. Di tengah situasi yang terus memburuk, Komisi Penyelidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa menyatakan bahwa perang Israel di Gaza memenuhi unsur genosida.

Dalam laporan terbarunya, komisi tersebut menyebut bahwa Israel memiliki dolus specialis, yakni niat khusus untuk menghancurkan bangsa Palestina.

Kesimpulan ini diambil berdasarkan pernyataan publik sejumlah pejabat tinggi Israel.

Sejak konflik memuncak dua tahun lalu, sedikitnya 64.964 orang dilaporkan tewas di Gaza. Kementerian Luar Negeri Palestina menyambut baik laporan tersebut.

Situasi di Gaza saat ini menandakan bencana kemanusiaan yang tidak dapat ditoleransi dengan keringanan atau penundaan apa pun,” bunyi pernyataan resmi melalui X.

 

Terkini