Budidaya Madu Kelulut Dorongan Ekonomi dan Pelestarian Mangrove di Desa Perigi Raja

Ahad, 14 September 2025 | 15:22:09 WIB

Kuindra – Upaya pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan terus digalakkan di wilayah pesisir Kabupaten Indragiri Hilir. Salah satu langkah nyata terlihat melalui kegiatan budidaya madu kelulut yang mendapat bantuan dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dan difasilitasi oleh Yayasan Masyarakat Indonesia (YMI). Program ini menyasar Kelompok Madu Kelulut Sejahtera di Desa Perigi Raja, Kecamatan Kuindra, dan menjadi salah satu bentuk sinergi antara ekonomi produktif dan pelestarian lingkungan.

Kegiatan ini resmi dilaksanakan pada Minggu (14/09) dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat. Program tersebut tidak hanya bertujuan meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga, tetapi juga mendorong kesadaran pentingnya menjaga ekosistem mangrove yang tumbuh di sekitar wilayah desa. Melalui budidaya madu kelulut, masyarakat didorong untuk melihat bahwa kelestarian alam dapat berjalan beriringan dengan peningkatan ekonomi.

Kepala Desa Perigi Raja, Murdi, SE, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada BRGM dan YMI yang telah memberikan perhatian khusus kepada masyarakat desanya. “Kami sangat berterima kasih atas bantuan dan pendampingan yang diberikan. Program ini bukan hanya menambah keterampilan masyarakat, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam menjaga lingkungan sekitar, khususnya hutan mangrove,” ujarnya.

Murdi juga menjelaskan bahwa Desa Perigi Raja memiliki potensi besar dalam pengembangan madu kelulut karena kondisi alam yang mendukung, dengan kawasan mangrove yang luas dan beragam jenis tanaman berbunga yang menjadi sumber pakan lebah kelulut. “Kondisi lingkungan kita sangat mendukung. Dengan pengelolaan yang baik, madu kelulut bisa menjadi produk unggulan desa,” tambahnya.

Selain memberikan bantuan alat dan sarana budidaya, program ini juga melibatkan pelatihan teknis kepada anggota kelompok, mulai dari cara pengelolaan koloni, panen madu, hingga pengemasan produk yang higienis. Para peserta juga diajak memahami pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem, karena keberhasilan budidaya madu kelulut sangat bergantung pada kelestarian lingkungan di sekitarnya.

Menurut Murdi, kegiatan seperti ini sejalan dengan visi pemerintah desa dalam mengembangkan ekowisata berbasis masyarakat, yang mengedepankan kemandirian ekonomi sekaligus menjaga kelestarian alam. “Kami berharap ke depan, madu kelulut Perigi Raja bisa dikenal luas dan menjadi ikon baru desa, sambil tetap menjaga keberlanjutan alam kita,” jelasnya.

Program ini juga menjadi contoh kolaborasi yang efektif antara lembaga pemerintah, organisasi masyarakat, dan komunitas lokal dalam upaya pemulihan ekosistem mangrove. Melalui kegiatan ekonomi yang ramah lingkungan seperti budidaya kelulut, masyarakat diharapkan dapat merasakan langsung manfaat dari pelestarian alam, bukan hanya secara ekologis tetapi juga secara ekonomi.

Dengan semangat gotong royong dan dukungan berbagai pihak, Desa Perigi Raja kini berbenah menuju desa yang mandiri, produktif, dan berkelanjutan. Melalui madu kelulut dan pelestarian mangrove, masyarakat menunjukkan bahwa kesejahteraan tidak harus mengorbankan alam, tetapi justru tumbuh bersama dalam harmoni.

 

Terkini