Naposo Nauli Bulung Tampilkan Mangolat Boru di Pentas Seni Budaya Tabagsel

Senin, 13 Oktober 2025 | 14:12:29 WIB

Asahan  - Mangolat boru adalah tradisi pernikahan adat Mandailing atau Angkola di mana pihak keluarga mempelai pria memberikan sejumlah uang atau upah kepada pihak keluarga mempelai wanita (namboru).

Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk perpisahan dan penghadangan oleh anak namboru terhadap pengantin perempuan sebelum menuju ke rumah namboru, dan dikenal juga dengan upah uang "pangolat".

Waktu pelaksanaan, Tradisi ini dilakukan setelah upacara pernikahan, sebelum mempelai perempuan pergi ke rumah mertuanya (namboru).

Sementara pelakunya adalah anak namboru dari mempelai perempuan, dengan makna menjadi bentuk perpisahan antara anak namboru dengan pengantin perempuan. Dan pemberian Pihak laki-laki memberikan "uang pangolat" atau upah kepada pihak namboru dari pihak perempuan.

Adegan demi adegan yang di pertontonkan Naposo Nauli Bulung Tabagsel Kabupaten Asahan mendapat tepuk tangan meriah dari ratusan penonton yang menghadiri 
Pentas Seni Budaya Tabagsel di lapangan PSBD Kisaran, Minggu (12/10/2025)

Pemeran utama yang juga merupakan ketua Naposo Nauli Bulung Tabagsel Kabupaten Asahan Rizki Danuarta Siregar tampak begitu mendalami peran utama di penampilan Mangolat Boru.

Ditempat yang sama ketua Dalihan Natolu Tabagsel Kabupaten Asahan Nauli Siregar mengucapkan terima kasih kepada panitia, Forkopimda dan tamu undangan.

"Selain Mangolat Boru dan tarian daerah tabagsel oleh Naposo Nauli bulung, juga kita menampilkan tor tor  Ina ina dan Ama ama, yang di iringi gordang sambilan yang sengaja kami datangkan dari Pakantan Kabupaten Mandailing natal terima kasih juga saya ucapkan kepada semua panitia yang terlibat, Forkopimda dan tamu undangan yang lainnya, " ujar Nauli

Acara di akhiri dengan lucky draw.

Terkini