Ekonomi Riau Triwulan III-2025 Tumbuh 4,98 Persen, Didukung Kinerja Ekspor dan Konstruksi

Jumat, 07 November 2025 | 07:31:52 WIB
Ilustrasi

Pekanbaru — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat, perekonomian Riau pada triwulan III-2025 tumbuh positif baik secara triwulanan maupun tahunan.

Berdasarkan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), ekonomi Riau atas dasar harga berlaku mencapai Rp307,01 triliun, sementara atas dasar harga konstan 2010 tercatat sebesar Rp152,77 triliun.

Kepala BPS Provinsi Riau, Asep Riyadi, menjelaskan bahwa secara q-to-q (dibanding triwulan sebelumnya), ekonomi Riau tumbuh sebesar 3,54 persen. 

Pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan pada sebagian besar lapangan usaha, dengan sektor Konstruksi mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 11,05 persen, disusul Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 9,87 persen, serta Jasa Pendidikan sebesar 8,77 persen.

“Pertumbuhan pada sektor konstruksi menandakan adanya peningkatan aktivitas pembangunan, baik infrastruktur maupun properti. Selain itu, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan juga tetap menjadi penopang utama ekonomi Riau dengan pertumbuhan 7,21 persen,” ujar Asep Riyadi, Jumat (7/11/2025).

Dari sisi produksi, struktur ekonomi Riau masih didominasi oleh Industri Pengolahan dengan kontribusi sebesar 30,13 persen, disusul Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (28,99 persen), Pertambangan dan Penggalian (15,64 persen), Konstruksi (9,68 persen), dan Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (9,40 persen).

Kelima lapangan usaha tersebut berkontribusi hingga 93,84 persen terhadap total perekonomian Riau. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (y-on-y), ekonomi Riau tumbuh 4,98 persen.

Pertumbuhan ini didorong oleh lapangan usaha Jasa Lainnya yang meningkat pesat sebesar 13,95 persen, diikuti Jasa Perusahaan (10,97 persen) dan Jasa Pendidikan (8,62 persen). Sektor Industri Pengolahan juga mengalami pertumbuhan yang solid sebesar 7,17 persen, serta Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang tumbuh 5,39 persen.

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Riau secara triwulanan (q-to-q) didorong oleh Komponen Ekspor Luar Negeri yang naik signifikan sebesar 10,75 persen, serta Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 3,77 persen. 

Namun, Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga dan Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) justru mengalami kontraksi masing-masing sebesar 0,96 persen dan 2,32 persen.

Sementara secara tahunan (y-on-y), Ekspor Luar Negeri menjadi komponen dengan pertumbuhan tertinggi mencapai 19,94 persen, diikuti oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (4,73 persen) dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (2,15 persen).

“Ekspor luar negeri memberikan dorongan besar terhadap perekonomian Riau pada triwulan ini. Selain sektor minyak dan gas, ekspor nonmigas seperti produk industri pengolahan dan hasil pertanian turut berkontribusi besar terhadap kinerja ekspor,” jelas Asep.

Secara kumulatif (c-to-c), ekonomi Riau hingga triwulan III-2025 tumbuh 4,74 persen, lebih tinggi dibandingkan capaian tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini ditopang oleh seluruh lapangan usaha, terutama Jasa Lainnya (10,57 persen), Jasa Perusahaan (9,26 persen), dan Jasa Pendidikan (9,21 persen).

Asep menambahkan bahwa jika pertumbuhan ekonomi Riau dihitung tanpa migas, maka ekonomi Riau tumbuh 5,54 persen (y-on-y) — meningkat dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya yang tumbuh 3,96 persen.

“Hal ini menunjukkan bahwa struktur ekonomi Riau semakin kuat di luar sektor migas. Aktivitas industri pengolahan, pertanian, serta jasa-jasa menunjukkan kinerja yang baik dan menjadi motor penggerak utama perekonomian daerah,” ujarnya.

Secara spasial, pada triwulan III-2025, Provinsi Riau berkontribusi sebesar 5,14 persen terhadap perekonomian nasional, menjadikannya provinsi dengan PDRB terbesar ke-6 di Indonesia, serta terbesar kedua di luar Pulau Jawa.

“Dengan kontribusi tersebut, Riau tetap menjadi salah satu pilar ekonomi penting di luar Jawa. Tantangan ke depan adalah menjaga momentum pertumbuhan ini dengan memperkuat sektor hilirisasi industri, ekspor nonmigas, dan pertanian berkelanjutan,” pungkas Asep Riyadi

Terkini