BNPB: Logistik Terus Disalurkan, Infrastruktur Sumut Berangsur Pulih

Sabtu, 13 Desember 2025 | 16:55:37 WIB

SILANGIT – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis perkembangan terkini penanganan banjir dan tanah longsor di Sumatera Utara. Berdasarkan data sementara, bencana tersebut menyebabkan 343 orang meninggal dunia dan 98 orang masih dinyatakan hilang.

Sementara itu, sebanyak 53.523 warga mengungsi yang tersebar di 87 titik pengungsian.

Kabupaten Tapanuli Tengah menjadi salah satu wilayah dengan jumlah titik pengungsian terbanyak, masing-masing 17 titik di Kecamatan Tukka dan 21 titik di Kecamatan Sitahuis.

Dinamika pengungsian masih terus terjadi. Tapanuli Tengah tercatat mengalami penurunan jumlah pengungsi sebanyak 4.717 jiwa, sedangkan Kabupaten Langkat justru mengalami peningkatan signifikan hingga 12.275 jiwa.

Seiring meningkatnya kebutuhan di lapangan, Posko Logistik Silangit pada hari ini menyalurkan 8.788 kilogram bantuan logistik melalui jalur udara dan darat. Bantuan tersebut menjangkau wilayah Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, hingga Aceh, dengan komoditas berupa beras, gula, air mineral, makanan siap saji, sandang, serta perangkat komunikasi.

“Distribusi logistik terus kami percepat untuk menjawab kebutuhan mendesak masyarakat terdampak, terutama di wilayah yang aksesnya masih terbatas,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D dikutip pada Sabtu (13/12/2025).

Dengan penyaluran terbaru ini, total bantuan logistik yang telah didistribusikan mencapai 7,296 ton, terdiri dari 0,736 ton melalui dua sortie udara dan 6,56 ton melalui lima sortie darat.

Mayoritas bantuan berupa bahan pangan seperti mi instan, beras, dan biskuit, yang difokuskan untuk wilayah Tapanuli Tengah dan Barus.

Selain distribusi bantuan, pemulihan infrastruktur terus menunjukkan perkembangan. Jaringan listrik di Sumatera Utara telah pulih hingga 97 persen, dengan Kota Sibolga kembali normal sepenuhnya. Namun, beberapa wilayah seperti Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Tapanuli Selatan masih membutuhkan percepatan perbaikan.

Untuk pasokan BBM dinyatakan aman, meskipun sebagian wilayah Tapanuli Tengah dan Sibolga masih menghadapi keterbatasan gas elpiji dan air bersih.

Guna mengurangi potensi bencana susulan, pemerintah juga mengintensifkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). Hingga Jumat (12/12/2025), dua pesawat telah melaksanakan 25 sortie dengan total 21.200 kilogram bahan semai.

Dalam jangka panjang, BNPB bersama pemerintah daerah tengah menyusun dokumen pembangunan Hunian Sementara (Huntara) bagi warga terdampak di Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Langkat.

Sementara itu, rencana relokasi 67 rumah di Desa Sape Tua, Kabupaten Humbang Hasundutan, masih menunggu penyelesaian status lahan.

Distribusi bantuan melalui jalur udara tetap diprioritaskan untuk daerah terpencil seperti Barus di Tapanuli Tengah, Siantar Naipospos di Tapanuli Utara, dan Rembele di Bener Meriah, Aceh. Namun, sejumlah pengiriman terpaksa ditunda akibat cuaca buruk, termasuk bantuan gula, beras, serta perangkat Starlink. Operasi udara mengandalkan HELI PK-USO dan HELI BELL MI-17 milik TNI AD.

Sementara itu, jalur darat masih menjadi tulang punggung distribusi logistik. Enam titik utama menerima bantuan, dengan Pinangsouri sebagai penerima terbanyak sebesar 2.748 kilogram, disusul Kodam I Bukit Barisan (1.414 kilogram) dan Kecamatan Barus (1.294 kilogram). Bantuan yang dikirim meliputi sembako, kasur, selimut, obat-obatan, perangkat komunikasi, hingga unit Starlink.

Di sektor komunikasi, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melaporkan sebanyak 743 BTS telah kembali beroperasi di wilayah terdampak. Tingkat pemulihan di Sumatera Utara mencapai 96,67 persen, Sumatera Barat 99,20 persen, sementara Aceh baru mencapai 33,01 persen akibat keterbatasan pasokan listrik.

BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, longsor, dan cuaca ekstrem.

Warga diminta menjauhi bantaran sungai dan lereng curam, mengikuti arahan petugas, serta memastikan informasi yang diterima berasal dari sumber resmi.

“Keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama. Kami mengajak seluruh warga untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan segera melapor ke posko terdekat apabila membutuhkan bantuan,” tutup Abdul Muhari. 

Terkini