Kantor Hukum Dr. Titin Triana Dorong Sekolah Aman Bebas Perundungan di SMAN 1 Tanah Merah

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:53:36 WIB

Tanah Merah - Suasana aula SMAN 1 Tanah Merah tampak berbeda pada Senin (15/12). Ratusan siswa, majelis guru, serta Duta Anti Perundungan berkumpul dalam sebuah kegiatan bertajuk Sosialisasi Sekolah Aman Bebas Perundungan dan Kekerasan. Kegiatan ini menghadirkan Kantor Hukum Dr. Titin Triana, SH., MH sebagai penggagas sekaligus penggerak utama dalam upaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan ramah bagi seluruh warga sekolah.

Acara tersebut menghadirkan Dr. Titin Triana, SH., MH sebagai narasumber utama. Dengan gaya penyampaian yang lugas dan komunikatif, ia mengajak para siswa untuk memahami bahwa perundungan dan kekerasan bukan sekadar candaan, melainkan tindakan yang dapat meninggalkan luka psikologis jangka panjang bagi korban.

Pesan-pesan hukum dan nilai kemanusiaan disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh para remaja.
Dalam paparannya, Dr. Titin menekankan pentingnya kesadaran bersama dalam mencegah perundungan di lingkungan sekolah. Menurutnya, sekolah bukan hanya tempat menuntut ilmu, tetapi juga ruang aman untuk bertumbuh secara mental dan sosial. “Setiap anak berhak merasa aman, dihargai, dan dilindungi,” ujarnya di hadapan para peserta.

Para Duta Anti Perundungan yang hadir juga turut berperan aktif dalam kegiatan tersebut. Mereka menjadi contoh sekaligus penggerak bagi teman-temannya untuk berani bersuara ketika melihat atau mengalami tindakan perundungan. Kehadiran para duta ini memperkuat pesan bahwa pencegahan perundungan bukan hanya tugas guru, tetapi juga tanggung jawab sesama siswa.

Majelis guru SMAN 1 Tanah Merah menyambut baik kegiatan ini. Mereka menilai sosialisasi tersebut menjadi pengingat penting akan peran pendidik dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif. Guru tidak hanya berfungsi sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pelindung dan pendamping bagi siswa.

Salah satu guru SMAN 1 Tanah Merah, A. Nurmiah, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan tersebut. Ia menyatakan bahwa sosialisasi ini sangat bermanfaat untuk membuka wawasan siswa tentang dampak perundungan dan kekerasan. “Kami berharap setelah kegiatan ini, siswa lebih saling menghargai dan berani melaporkan jika terjadi tindakan perundungan,” ungkapnya.

Para siswa terlihat antusias mengikuti jalannya kegiatan. Mereka aktif bertanya dan berbagi pandangan terkait pengalaman di lingkungan sekolah. Diskusi yang terbangun mencerminkan adanya kesadaran baru bahwa perundungan bukan hal sepele dan harus dicegah bersama.

Melalui sosialisasi ini, SMAN 1 Tanah Merah menegaskan komitmennya untuk menjadi sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari perundungan serta kekerasan. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal yang berkelanjutan dalam membangun budaya sekolah yang menjunjung tinggi nilai empati, keadilan, dan rasa saling menghormati.

Terkini