Bawaslu Inhil Berikan Pendidikan Politik bagi Ibu-ibu di Sungai Gantang

Rabu, 29 September 2021 | 03:10:00 WIB

 



SERIBUPARITNEWS.COM,TEMBIKAHAN - Bawaslu Kabupaten Indragiri Hilir kembali menggelar kegiatan pendidikan politik bagi kaum emak-emak di Kabupaten Indragiri Hilir. Kali ini, kegiatan yang dilaksanakan dengan bekerjasama dengan Muslimat NU Kabupaten Indragiri Hilir tersebut digelar di Desa Sungai Gantang, Kecamatan Kempas, Selasa (28/9/2021).


Hadir dalam kegiatan tersebut, Anggota Bawaslu Kabupaten Indragiri Hilir Rois Habib selaku narasumber, Wakil Ketua TP PKK Kecamatan Kempas Nur Hikmah, Ketua PAC Muslimat NU Kecamatan Kempas Fatimah, Pengawas Pilkades Desa Sungai Gantang Rusli, serta diikuti oleh seluruh jajaran pengurus dan kader Muslimat NU Desa Sungai Gantang.


Dalam paparan materinya, Rois Habib mengajak seluruh kader Muslimat NU khususnya di Desa Sungai Gantang untuk berkomitmen menolak segala bentuk praktik politik uang baik dalam pelaksanaan tahapan Pilkades saat ini maupun pada pelaksanaan Pilkada dan Pemilu kedepan, minimal dilingkungannya masing-masing.


Sebab saat ini menurut Rois, praktik politik uang ini sudah hampir menjadi budaya dan harus segera dihilangkan. “Jika kita biarkan maka akan menjadi momok yang berbahaya bagi keberlangsungan demokrasi generasi penerus kita. Setidaknya ada enam bahaya politik uang yang harus kita ketahui agar kita bisa menolak praktik politik uang ini,” ujar Rois.


Enam bahaya politik uang tersebut disebutkan Rois antara lain, merugikan calon lain, membeli harga diri dan akal sehat masyarakat dengan harga murah, membunuh kesempatan generasi baik dan mampu tapi tidak punya uang untuk menjadi pemimpin, dilarang undang-undang, dilarang agama serta dapat melahirkan pemimpin yang berpotensi melakukan korupsi.


Dalam kegiatan tersebut, ibu-ibu yang hadir tampak begitu antusias dan banyak yang mengajukan pertanyaan dan bahkan ada juga yang menyampaikan pengalamannya ketika menghadapi praktik politik uang ini. Ibu-ibu tersebut juga berharap agar kedepan kegiatan pendidikan politik ini dapat kembali dilaksanakan agar semakin banyak kaum perempuan yang faham politik sehingga tidak hanya menjadi korban oleh para calon.


Penulis : Zd

Terkini