Sinergi Karang Taruna Desa Cikarawang dan Himavo Likista IPB: Menghadirkan Green Innovation dalam Abdi Likista

Sinergi Karang Taruna Desa Cikarawang dan Himavo Likista IPB: Menghadirkan Green Innovation dalam Abdi Likista
Sinergi Karang Taruna Desa Cikarawang dan Himavo Likista IPB: Menghadirkan Green Innovation dalam Abdi Likista.

BOGOR, SERIBUPARITNEWS – Desa Cikarawang tampak berbeda hari ini. Aula Kantor Desa dipenuhi antusiasme warga yang bersemangat mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk Abdi Likista. Diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Vokasi (Himavo) Likista dari Institut Pertanian Bogor (IPB), acara ini mengusung tema "Green Innovation: Budidaya Hidroponik dan Eco-Pestisida dari Limbah Kulit Bawang Merah."

Acara yang berlangsung pada Minggu, 23 Juni 2024, ini tidak hanya sekadar mengedukasi. Dengan semangat kolaborasi, Himavo Likista menggandeng Karang Taruna Desa Cikarawang, menciptakan sinergi yang kuat untuk memberikan pengetahuan baru kepada masyarakat tentang cara menanam sayuran di lahan terbatas menggunakan teknik hidroponik, serta mengubah limbah kulit bawang merah menjadi pestisida organik.

Kegiatan ini menjadi wujud nyata dari komitmen Himavo Likista dalam mempromosikan teknologi ramah lingkungan di bidang pertanian. Dengan metode hidroponik, warga Desa Cikarawang diajak untuk berkebun tanpa perlu lahan luas, menjadikan konsep ini sangat relevan bagi wilayah dengan keterbatasan ruang. Di samping itu, pemanfaatan limbah kulit bawang merah sebagai eco-pestisida menghadirkan solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan limbah sekaligus meningkatkan hasil pertanian secara organik.

Proses persiapan hingga pelaksanaan acara ini dipenuhi dengan semangat kebersamaan antara mahasiswa dan pemuda desa. Serangkaian pertemuan dan diskusi antara Himavo Likista dan Karang Taruna Desa Cikarawang menandai perjalanan kolaboratif ini. Semangat gotong royong inilah yang membawa nuansa positif dan harapan besar bagi keberhasilan kegiatan ini.

Acara dibuka dengan pemaparan materi menarik dari Dr. Undang, seorang dosen sekaligus Sekretaris Program Studi Teknologi Industri Benih, Sekolah Vokasi IPB. Dengan gaya penyampaian yang komunikatif, Dr. Undang menguraikan teknik dasar hidroponik yang mudah diterapkan serta proses pembuatan pestisida organik dari limbah kulit bawang merah. Paparannya mampu memikat perhatian peserta, memberikan wawasan baru yang aplikatif.

Tidak hanya sekadar teori, warga Desa Cikarawang yang hadir dari berbagai kelompok, seperti kader Posyandu, PKK, Bumdes, hingga Gapoktan, juga diajak untuk terjun langsung dalam sesi praktik. Aktivitas ini memastikan bahwa pengetahuan yang diserap dapat langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, membawa perubahan nyata bagi lingkungan mereka.

Ade Rizki, Ketua Karang Taruna Desa Cikarawang, menyampaikan rasa terima kasihnya. 

"Kami sangat mengapresiasi inisiatif teman-teman mahasiswa. Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat dan kami berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut, memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Cikarawang," ungkapnya.

Fajar Maulady, Ketua Pelaksana Abdi Likista, juga tak kalah bersemangat. Ia mengucapkan terima kasih kepada warga Desa Cikarawang atas partisipasi dan antusiasme mereka. "Keterlibatan aktif masyarakat memberikan semangat bagi kami untuk terus melanjutkan kegiatan pengabdian yang bermanfaat. Kami berharap kolaborasi ini dapat terus berkembang, memberikan dampak positif bagi desa," ujarnya dengan penuh optimisme.

Melalui kegiatan Abdi Likista ini, Himavo Likista dan Karang Taruna Desa Cikarawang membuktikan bahwa sinergi antara mahasiswa dan pemuda desa dapat menghasilkan inovasi yang berdampak besar bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan kerjasama yang baik, diharapkan program-program seperti ini dapat terus berlanjut, membawa Desa Cikarawang menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.(*)

Ikuti Seribuparitnews.com di GoogleNews

Berita Lainnya

Index