Pekankamis Menjadi Pilot Project Desa Cantik (Cinta Statistik)

 



SERIBUPARITNEWS.COM,TEMBILAHANHULU - Desa Pekan Kamis, Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir terpilih menjadi satu diantara 100 desa yang terpilih sebagai pilot projek Desa Cantik (Desa Cinta Statistik) di Indonesia yang merupakan program Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia.


Hal ini disampaikan Kapala BPS Kab. Inhil, Hartono, S. Si melalui Koordinator Fungsi IPDS BPS Inhil, Ryan Alfitra SST dalam sosialisasi Quick Win Mandiri BPS Desa Cantik yang digelar BPS Inhil setelah penyampaian press release IHK kota Tembilahan pada Kamis (1/4/2021) lalu di aula BPS Inhil.


Dikatakan Ryan, Desa Cantik adalah program Badan Pusat Statistik di lingkup desa, kelurahan, nagari atau satuan wilayah setingkat untuk meningkatkan kompetensi aparaturnya. Tujuannya tidak hanya agar perangkat desa lebih paham statistik, tetapi juga untuk melahirkan komunitas cinta statistik di desa.


"Tujuan utama dari program desa cantik ini adalah untuk meningkatkan kompetensi aparatur desa dalam pengelolaan dan memanfaatkan data statistik desa sehingga perencanaan pembangunan desa lebih tepat sasaran,"kata Ryan.


Agar perangkat desa lebih faham statistik, program ini juga bertujuan untuk melahirkan komunitas cinta statistik di Desa, sehingga desa dapat bertransformasi menjadi subjek pembangunan," tambahnya.


Menurut Ryan, Desa Cantik ini dianggap penting agar penyelenggaraan statistik sektoral terutama dilevel desa harus sesuai dengan kaidah dan norma dalam sistem statistik nasional. Apalagi dengan adanya satu data Indonesia, setiap lembaga harus melakukan kegiatan statistik berdasarkan prinsip dan standar data yang tercantum di UU No 39 Tahun 2019.


"Kita patut berbangga karena Desa Pekan Kamis menjadi pilihan karena desa tersebut ini telah memiliki website desa, serta didukung SDM aparatur yang berkompeten, namun kita ingin meningkatkan tata kelola data statistik desa menjadi lebih baik," katanya lagi.


Jadi kita akan melakukan pembinaan kepada aparatur secara berkesinambungan agar diperoleh data statistik yang berkualitas yang dimulai dari inventarisi kebutuhan data, penyusunan instrumen pengumpulan data, pelatihan pengumpulan data, pemanfaat data, manajemen kualitas data, pengolahan, analisis, hingga diseminasi data dalam bentuk yang lebih menarik, mudah dimengerti, dan mudah diakses. Semua kerangka bangku statistik yang dilakukan mengacu pada Generic Statistical Business Process Model (GSBPM) yang telah menjadi standar internasional bagi lembaga statistik dunia


"Harapannya, program ini dapat dikembangkan ke desa lainnya diseluruh Indonesia, dengan adanya program ini data desa dapat dimutakhirkan lebih cepat, sehingga perencanaan pembangunan di desa menjadi lebih tepat sasaran sesuai dengan potensi masing-masing desa." Imbuh Ryan.


Penulis : Mawi