SERIBUPARITNEWS.COM,Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan tiga prajurit tewas selama proses operasi pembebasan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua, sejak Februari lalu.
"Kalau versi kami yang sejak [penyelamatan] pilot itu, ada tiga [tewas]. Kemarin sudah kami kembalikan ke saudaranya," kata Yudo saat memberikan keterangan pers di Base Ops Lanudal Juanda, Surabaya, Selasa (18/4).
"Yang TNI tiga, sekarang ini satu, kemudian yang lalu ada satu, kemudian satu anggota pertama, di daerah berbeda-beda, ada tiga," kata Yudo.
Yudo membantah pernyataan KKB yang mengklaim telah membunuh 13 prajurit selama misi penyelamatan pilot Susi Air. Ia curiga yang dibunuh KKB itu adalah masyarakat sipil.
"Ya enggak tahu, itu dari mana infonya, siapa yang dibunuh juga enggak tahu, jangan-jangan masyarakat," ujarnya.
Di sisi lain, kata Yudo, empat prajurit TNI yang mengalami luka tembak dalam kontak senjata dengan KKB telah dievakuasi. Menurutnya, saat ini masih ada empat prajurit lainnya yang masih dalam pencarian.
"Empat orang yang kena luka lembak yang tadi baru dievakuasi semuanya. Dan mereka selamat semua. Yang masih belum terkonfirmasi sampai sekarang ini empat personel, masih kita cari bersama," katanya.
Sebelumnya prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT Pratu Miftahul Arifin meninggal dunia usai diserang KKB di wilayah Mugi-Mam, Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4) lalu.
Kala itu, Satgas sedang berupaya menyelamatkan pilot Susi Air Kapten Philips Mehrtens yang disandera KKB.
Pratu Miftahul dilaporkan terjatuh ke jurang dengan kedalaman sekitar 15 meter. Lalu, ketika Pratu Arifin sedang dievakuasi, tiba-tiba KKB kembali menembak personel TNI lainnya.
TNI telah meningkatkan operasi siaga tempur darat untuk melawan KKB di Papua.
Sumber : cnnindonesia.com