Cegah Kanker Payudara, Dinkes Inhil Ajak Warga Deteksi Dini dengan Metode Inspeksi Visual

Cegah Kanker Payudara, Dinkes Inhil Ajak  Warga Deteksi Dini dengan Metode Inspeksi Visual

SERIBUPARITNEWS.COM,TEMBILAHAN - Dinas kesehatan  kabupaten indragiri hilir  masyarakat akan Kesadaran masyarakat untuk melakukan deteksi dini kanker serviks melalui metode inspeksi visual dengan asam asetat (IVA), dan deteksi dini kanker payudara dengan pemeriksaan payudara klinis (Sadanis) ataupun pemeriksaan payudara mandiri (Sadari) masih rendah. Padahal, tingkat kematian akibat kanker payudara dan serviks tergolong tinggi.

Mengenai hal demikian, Kepala Dinas Kesehatan Indragiri Hilir  Rahmi Indrasuri melalui Leni Rosita Koordinator Sub kesehatan dan lingkungan, kanker payudara menjadi penyakit terbanyak yang menyerang wanita, sekaligus paling tinggi tingkat kematiannya.

Sedangkan kanker serviks menempati urutan ketiga untuk tingkat kematian, setelah kanker paru di urutan kedua.

“Artinya tingkat bahayanya begitu tinggi. Penyakit payudara secara global tidak kurang 2,3 juta kasus baru tiap tahun. Dari jumlah itu, 685 ribu (orang) meninggal dunia, kira-kira 22 persennya meninggal dunia. Prediksinya, 2040 meningkat 3 juta kasus tiap tahun, dengan tingkat kematian sepertiganya,” kata Leni Rosita Koordinator Sub kesehatan dan lingkungan di ruang kerjanya  Kamis (12/4/2023).

Disampaikan, untuk mencegah penyakit kanker tersebut, pihaknya akan terus mengampanyekan terkait pola hidup sehat, serta penanganan kasus untuk meningkatkan persentase kesembuhan deteksi dini, dan pengobatan atau terapi yang tepat menjadi kunci.

“Kanker memiliki tingkat keparahan secara bertahap, mulai stadium satu sampai empat. Kalau ditemukan sejak dini maka tingkat sembuhnya lebih tinggi, namun ketika diketahui sudah stadium lanjut atau 3 dan 4 maka kemungkinan sembuhnya lebih rendah, dan di negara berkembang seringnya dideteksi  sudah memasuki  stadium 2 ke atas,” terangnya

lanjutnya , masyarakat sudah bisa melakukan pemeriksaan untuk kedua penyakit kanker tersebut di seluruh puskesmas agar segera dapat melayani Sadanis dan tes IVA.

“Ayo jadikan pemeriksaan Sadanis dan IVA sebagai kebutuhan dan gaya hidup, sedangkan di negara maju sudah seperti itu,”akhiri leni