Tapir yang berhasil yang di Temukan Warga,akhirnya Mati

Tapir yang berhasil yang di Temukan Warga,akhirnya Mati
Tapir saat dievakuasi oleh masyarakat Desa Sungai Asam, Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, Sabtu (17/6/2023).

SERIBUPARITNEWS.COM,Reteh - Masyarakat Desa Sungai Asam, Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau temukan hewan langka, tapir.

Binatang herbivora pemakan dedaunan muda itu ditemukan pada Sabtu, 17 Juni 2023, sekitar pukul 10:25 WIB, terjebak di dalam lubang lumpur.

Tapir dengan bobot diperkirakan mencapai ratusan kilogram tersebut tampak diikat menggunakan seutas tali nilon oleh warga setempat pada sebuah batang kelapa.

Kapolres Inhil, AKBP Norhayat melalui Kapolsek Reteh AKP Herman menjelaskan, tapir ini pertama kali di temukan di sebuah anak parit desa/lubang lumpur.

"Tapir itu jatuh ke parit, tak bisa keluar, diangkat oleh warga kemudian dibersihkan dan diberi makan, gak diapa-apakan oleh mereka," kata Kapolsek.

Hewan seperti babi itu tidak diganggu oleh masyarakat. Bintang tapir adalah salah satu hewan dilindungi dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

"Hewan itu nyasar, anggota kami (Bhabinkamtibmas) sudah saya tugaskan untuk meninjau langsung ke lokasi," jelasnya

Untuk langkah selanjutnya, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Riau atau Dinas terkait di Kabupaten Inhil

"Rencananya akan kami lepas kembali ke hutan, tapi saya koordinasikan dulu lah kepada pihak BKSDA Riau bagaimana langkah selanjutnya, apakah kami lepas kembali atau mereka yang akan mengevakuasi ke tempat lain," terang Kapolsek Reteh.

Kapolsek Reteh menuturkan, tapir tersesat hingga ke pemukiman masyarakat, tepatnya di Desa Sungai Asam, wilayah Kecamatan Reteh yang merupakan perkebunan masyarakat.

"Dan hanya ada lahan semak belukar milik masyarakat yang tak terawat dan rawa-rawa, mungkin itu dijadikan hewan tapir ini sebagai tempat hidup," tuturnya.

Senada dengan Polsek Reteh, pihak BKSDA Riau, melalui Kabid Wilayah I Andri Hansen Siregar mengatakan akan berkoordinasi dengan pihak Polsek setempat.

"Kami akan koordinasikan dengan Polsek. Memang seharusnya segera dilepas kembali hewan tersebut," paparnya.

Singkatnya, Hansen berpesan kepada masyarakat Kabupaten Inhil umumnya agar tidak melakukan perburuan terhadap binatang yang dilindungi oleh negara.

"Ada hukuman setiap orang yang melakukan perburuan terhadap binatang yang dilindungi oleh negara, jika menemukan hewan dilindungi segera hubungi pihak berwajib setempat," pesan BKSDA singkat.

Setelah Dievakuasi dan Diberi Makan, Tapir itu Mati

Hewan bermoncong panjang itu dikonfirmasi telah mati pada Minggu, 18 Juni 2023, sehari setelah dievakuasi oleh warga Desa Sungai Asam, Kecamatan Reteh, Kabupaten Inhil.

Informasi itu disampaikan Kapolsek Reteh, AKP Herman kepada awak media, ketika menanyakan terkait evakuasi hewan yang dilindungi tersebut.

"Tapir nya mati, tadi malam kami cek karena laporan warga kondisinya lemah," kata Kapolsek Reteh.

Tapir tersebut mati saat menunggu tim dari BKSDA turun ke lokasi. Medannya sulit, harus menunggu pasang air besar untuk sampai ke lokasi.

"Saat ini BKSDA sudah di lapangan didampingi Bhabinkamtibmas dan Babinsa," paparnya.

Pemerintah desa dan masyarakat sekitar telah mengubur binatang berwarna hitam putih itu.

"Tapir tersebut telah di kubur tak jauh dari lokasi ditemukannya," ujar AKP Herman.

Diketahui tapir itu tersesat hingga ditemukan warga di sebuah anak parit, pada Sabtu kemarin, sekitar pukul 10:00 WIB. Faktor kelelahan menjadi penyebab utama matinya hewan dilindungi tersebut.

Sumber : Analisd.com