Dalam Rapat Secara Virtual dengan Gubernur Riau, Pj. Bupati Sampaikan Kondisi Terkini Wilayahnya

Dalam Rapat Secara Virtual dengan Gubernur Riau, Pj. Bupati Sampaikan Kondisi Terkini Wilayahnya
Pj.Bupati Inhil Herman mengikuti rapat secara Virtual dari ruang rapat multimedia Diskominfo bersama Unsur Forkopimda Inhil,

SERIBUPARITNEWS.COM,Tembilahan - Curah hujan ekstrem yang melanda dihampir seluruh wilayah Riau menyebabkan 10 dari 12 Kabupaten/Kota terjadi bencana Hidrometorologi banjir. 

Untuk itu, Gubernur Riau menggelar rapat darurat bencana secara Virtual dari dari Gedung Daerah Balai Serindit pekanbaru,Rapat ini turut dihadiri Unsur Forkopimda Riau, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Pekanbaru, Bupati dan Walikota Se-Provinsi Riau, Selasa (9/1/2024).

Sementara itu, Pj.Bupati Inhil Herman yang turut mengikuti rapat secara Virtual dari ruang rapat multimedia Diskominfo Kompleks Kantor Bupati Jalan Akasia Nomor 1 yang bersama Unsur Forkopimda Inhil, Asisten 1 Setda, Kepala Pos SAR Tembilahan, Kadis Perkebunan, Kadis perhubungan, Kepala Kesbangpol, Kasat Pol-PP dan Kalaksa BPBD Inhil.

Dalam kesempatan tersebut, Gubri mengeluarkan arahan yang harus ditindaklanjuti masing-masing stakeholder terkait. Setidaknya ada 11 poin arahan gubernur dalam penanganan bencana banjir yang sifatnya segera. 
1. Agar terus Memantau kondisi terkini lapangan dan menyebarkan informasi peringatan (curah hujan, tinggi muka air) dan potensi risiko (wilayah genangan). 
2. Meningkatkan koordinasi dengan TNI/Polri dan seluruh stakeholder terkait dalam upaya penanganan bencana banjir. 
3. Selalu memberikan himbauan kepada Masyarakat agar senantiasa mengawasi aktivitas anak anak di lokasi terdampak banjir. 
4. Menginstruksikan kepada seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Riau untuk melakukan langkah-langkah konkrit guna penanganan kejadian banjir dan gerakan tanah (longsor). 
5. Menyiapkan tempat pengungsian dan evakuasi kelompok rentan serta mendirikan dapur umum dan Posko Pelayanan Kesehatan. 
6. Menyiapkan dan Mendistribusikan kebutuhan logistik (pangan, sandang). 
7. Mensiagakan peralatan kebencanaan (pompa, perahu, life jacket, tenda, dan kendaraan operasional) dan Dinas PUPR Provinsi Riau agar menstandbykan alat berat di lokasi rawan banjir/longsor.
8. Membentuk Posko Terpadu Siaga Bencana Hidrometeorologi di Provinsi Riau dan kabupaten/Kota, Pos Lapangan di lokasi bencana dan penyediaan anggaran BTT untuk Penanganan bencana banjir. 
9. Agar dilakukan pengaturan proses belajar mengajar (daring/luring) pada Sekolah dan Lembaga Pendidikan yang terdampak banjir
10. Menghimbau kepada seluruh ASN Pemprov Riau, Dunia Usaha, BUMN/BUMD, Organisasi, NGO/ Lembaga Lembaga donatur untuk ikut berpartisipasi dalam rangka membantu meringankan beban Masyarakat korban bencana banjir. 
11. Bupati /Walikota melaporkan dan melakukan evaluasi penanganan bencana banjir secara berkala atau insidentil kepada Gubernur Riau.

Sementara itu, Pj. Bupati Herman pada kesempatan menyampaikan kondisi Wilayah Inhil yang di landa bencana Hidrometorologi banjir pada TH 2024 ini ada 5 titik, diantaranya; 2 Dusun di Desa Limau Manis Kecamatan Kemuning, Desa Mumpa Kecamatan Tempuling, 2 Dusun di Desa Wonosari Kecamatan Pelangiran, 4 Dusun di Desa Lahang Hulu Kecamatan Gaung dan Desa Kuala Keritang Kecamatan Keritang dengan jumlah tota rumah yang terdampak banjir 756, Jumlah KK 1176 dan jumlah Jiwa 2771 orang. 

Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir akan terus memantau setiap pergerakan dan kemungkinan. 

Terakhir Pj.Bupati Herman menyampaikan bahwa banjir di Inhil tidak sama dengan lokasi di daerah lain karena di Inhil terjadi Pasang surut dan ditambah curah hujan sehingga debit air meningkat disebabkan pasang surut.

Sumber : Humas dan Protokoler