Batang Tuaka - Babinsa Koramil 12/Btk Kodim 0314/Inhil, Sertu Januar, mengambil langkah preventif dengan menggelar patroli dan sosialisasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karlahut) di Desa Sei Junjangan, Kecamatan Batangtuaka, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 1 Februari 2025, pukul 09.00–12.00 WIB, menyasar warga yang beraktivitas di area pertanian dan perkebunan.
Memasuki musim kemarau, risiko kebakaran lahan meningkat. Sertu Januar menegaskan, pembukaan lahan dengan cara membakar tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat akibat kabut asap. “Kebakaran lahan bisa memicu konflik sosial dan kerugian ekonomi jangka panjang,” ujarnya.
Dalam sosialisasi, Babinsa mengajak warga beralih ke metode pembukaan lahan tanpa bakar (PLTB). Ia mendemonstrasikan penggunaan alat pertanian modern dan teknik pembersihan lahan secara manual. “Mari gunakan cara berkelanjutan untuk masa depan anak cucu kita,” serunya.
Kegiatan ini didukung penuh oleh Kepala Desa Sei Junjangan, Bapak Arifin, yang turut mengedukasi warga. “Kami akan bentuk tim pengawas untuk memastikan tidak ada lagi praktik bakar lahan,” tegasnya. Sinergi TNI-pemerintah desa ini memperkuat komitmen kolektif menjaga alam.
Sertu Januar mengingatkan, asap kebakaran mengandung partikel berbahaya yang memicu ISPA, iritasi mata, hingga gangguan pernapasan kronis. “Jangan sampai kita menghancurkan kesehatan sendiri hanya karena cara instan membuka lahan,” imbuhnya.
Salah seorang petani, Ibu Siti, mengaku terinspirasi untuk mencoba teknik PLTB. “Dulu kami terbiasa bakar lahan, tapi sekarang sadar risikonya terlalu besar. Kami siap beralih,” ujarnya antusias.
Sebagai follow-up, Sertu Januar berencana mengadakan pelatihan intensif tentang pengolahan lahan ramah lingkungan bersama Dinas Pertanian setempat. Ia juga akan memperluas patroli ke desa-desa lain di Kecamatan Batangtuaka.
“Kami ingin Desa Sei Junjangan jadi contoh keberhasilan pencegahan Karhutla. Jika semua pihak kompak, target zero fire bisa tercapai,” pungkas Sertu Januar. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa upaya kecil di tingkat desa mampu menciptakan perubahan besar bagi lingkungan dan kemanusiaan.