Babinsa Koramil 11/Pulau Burung Siaga Karhutla di Tengah Terik Matahari

Babinsa Koramil 11/Pulau Burung Siaga Karhutla di Tengah Terik Matahari

Pulau Burung – Dengan setia, Kopda R. Hutabarat, Babinsa Koramil 11/PBR, menjawab panggilan tugas di bawah terik matahari yang menyengat. Bersama tiga warga Desa Ringin Jaya, ia menjelajahi setiap jengkal tanah di koordinat 0,12'42,53"N 385°36,24,3625E, seolah hutan pun berbisik kepadanya untuk tetap waspada. Senin (19/05)

Senin pagi itu, langit biru menjadi saksi kesigapan Babinsa Hutabarat. Patroli dimulai pukul 09.11 WIB, dengan dua sepeda motor (SPM) setia menemani perjalanan mereka. Angin sepoi-sepoi seakan membantu menyapu keraguan, memastikan tidak ada titik api atau asap yang mengancam.  

Hutan dan ladang di Desa Ringin Jaya seolah bernapas lega. Babinsa Hutabarat, dengan mata elangnya, memindai setiap sudut. Tak ada asap yang berani mengepul, tak ada api yang berani menyala. Alam dan manusia bersatu dalam harmoni, menjaga keseimbangan yang rentan.  

Personil gabungan, satu prajurit TNI dan tiga warga, bergerak laksana tim penyelamat yang dipimpin sang bumi. Mereka menyisir wilayah dengan cermat, seolah setiap daun dan ranting ingin memberi tahu mereka bahwa semuanya aman.  

Dua sepeda motor yang setia menemani patroli hari itu menjadi tulang punggung pergerakan tim. Mesinnya berderak rendah, seakan memahami betapa pentingnya misi ini. Tidak ada keluhan, hanya kesiapan untuk melayani.  

Hasilnya, nihil. Tidak ada titik api, tidak ada asap yang mencoba mengganggu ketenangan wilayah. Situasi tetap terkendali, seolah alam sendiri yang memutuskan untuk beristirahat sejenak dari ancaman kebakaran.  

Namun, Babinsa Hutabarat tidak berhenti di sini. Dengan sikap rendah hati, ia memohon petunjuk lebih lanjut kepada Komandan. Baginya, tugas ini bukan sekadar rutinitas, melainkan panggilan jiwa untuk melindungi bumi yang telah memberinya kehidupan.  

Hari ini, Desa Ringin Jaya bisa tersenyum lega. Di balik panasnya matahari, ada sosok seperti Kopda Hutabarat yang dengan setia mendengarkan suara alam dan menjaganya. Patroli mungkin berakhir, tetapi kewaspadaan tak pernah tidur.