Teluk Belengkong – Warga Griya Mukti Jaya GHS 1, Kecamatan Teluk Belengkong, diguncang teror setelah 8 ekor kambing milik Ajang Rahmat hilang dan 5 di antaranya ditemukan tewas mengenaskan dengan luka gigitan di leher. Tiga lainnya raib, diduga telah dilahap hewan buas yang diduga harimau Sumatera!
Bangkai kambing yang tersisa ditemukan dengan luka parah dan jejak cakar besar, memicu kepanikan massal. Warga yang menggantungkan hidup pada ternak kini waswas: "Kami takut jadi korban berikutnya!"
Kepala Desa Indra Setiawan memperingatkan warga agar tidak berkeliaran setelah sore hari. "Harimau aktif saat senja hingga malam. Pulang sebelum gelap atau jadi mangsa berikutnya!"
Pihak desa segera meningkatkan patroli dan berkoordinasi dengan BKSDA untuk mengantisipasi serangan lanjutan. "Kami tak ingin ada korban jiwa manusia," tegas Indra.
Ahli satwa liar menduga, serangan ini terjadi karena habitat harimau terus tergusur oleh pembukaan lahan dan pemukiman. "Mereka keluar karena rumahnya dirampas manusia," ungkap seorang ahli.
Warga yang biasa ke kebun kini berpikir dua kali. "Kami waspada setiap detik. Siapa tahu harimau mengintai di balik semak," kata seorang petani dengan suara gemetar.
Kepala Desa meminta warga tidak memburu atau menyakiti harimau. "Ini ujian bagi kita: selamatkan satwa, tapi juga jaga keselamatan warga."
Tim gabungan desa dan BKSDA akan memantau area rawan, termasuk Kanal 8.5 SP3, lokasi serangan. Warga diminta melaporkan jejak mencurigakan secepatnya.
Konflik ini bisa jadi awal bencana ekologis. Jika pembukaan lahan terus terjadi, serangan mungkin akan semakin sering dan brutal!
Kejadian ini harus jadi alarm bagi pemerintah dan masyarakat: lestarikan hutan, atau siap-siap jadi korban berikutnya! Warga Griya Mukti Jaya kini hidup dalam bayang-bayang cakar sang predator.