Akibat Sri Mulyani Lengser, Ayah dan Anak Menjadi Viral

Akibat Sri Mulyani Lengser, Ayah dan Anak Menjadi Viral
YUDO SADEWA,

Catatan; Dheni Kurnia


YUDO SADEWA, jadi pembicaraan hangat di tanah air. Baru saja ayahnya, Purbaya Yudhi Sadewa, diangkat menjadi Menteri Keuangan, menggantikan Sri Mulyani, bersamaan dengan  itu pula nama Yudo meledak, bagai roket ke langit.

Dia jadi perbincangan yang sulit dihentikan. Melaju, dan kencangnya susah distop. Kalau bus umum bisa dihentikan dengan sebelah tangan, Yudo Sadewa, dengan seluruh tubuhpun gak mau berhenti. Dia terus saja. Sampai kabarnya  dia sadar atas perbuatannya.

Dia viral bukan karena dia pintar atau pula karena saat ini bapaknya seorang menteri keuangan. Tapi karena pernyataannya. Pernyataan itu dicatat semua orang, kecuali yang gak tahu dan gak mau tahu. Dia menuding Sri Mulyani sebagai agen CIA. Kini agen federal Amerika itu, dilengserkan oleh ayahnya.

Seketika saja omongan Yudo jadi kontroversial. Karena langsung seperti meludahi wajah Sri Mulyani. Yudo yang sejak belia sudah bergerak di bidang investasi, kini berinvestasi dalam kerusuhan hati seseorang dan mungkin pula banyak orang. Bayangkan saja, seorang menteri yang bertugas sejak zaman SBY, disebut sebagai agen CIA.

Sebenarnya publik marah dengan sangkaan itu.  Tapi belum ada yang berbuat apa-apa. Mahasiswa pun belum melakukan demo atas ulahnya. Hanya saja, tim medsos di Indonesia yang gusar dan gundah gulana. Mereka mengeritik dengan kasar dan tajam. Publik marah dari dalam, meskipun bukan orang dalam (Ordal).

Tudingan itu memang sangat meresahkan. Melalui akun Yudo  di platform media sosial Threads pada 9 September 2025, dia  melontarkan tuduhan  serius yang menggemparkan. Agen CIA itu, sudah lengser, katanya.

Kita tahu, bahwa Badan dan Intelijen Pusat CIA adalah sebuah badan intelijen luar negeri sipil milik pemerintah federal Amerika Serikat yang bertugas memajukan keamanan nasional melalui pengumpulan dan analis intelijen, serta operasi rahasia.

Perbedaan utama FBI dan CIA yang sama-sama berpusat di Amerika,  adalah Federal Bureau of Investigation (FBI) merupakan agen penegak hukum domestik yang berfokus pada kejahatan dan keamanan.  Sementara,  Central Intelligence Agency (CIA) adalah badan intelijen sipil asing yang bertugas mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang negara dan individu di luar Amerika Serikat. Inilah tuduhan Yudo kepada Sri Mulyani, agen CIA.

Dari catatan sejarah seperti yang diunggah Wikipedia,  dalam beberapa dekade CIA ini, telah lama dikenal di Indonesia. Misalnya,  berbagai upaya melawan komunisme. Usaha kudeta pertama pada tahun 1958 gagal mengguncangkan pemerintahan Sukarno tetapi setelah gelombang pembersihan komunisme pada tahun 1965, Jenderal Abdul Haris Nasution dan Mayor Jenderal Suharto memimpin TNI melikuidasi PKI dan akhirnya berhasil menyingkirkan Sukarno. Lebih dari itu, peran penting Suharto dalam penanganan Gestapu membuatnya naik ke kursi kepresidenan pada tahun 1967.

Dalam sebuah percakapan di Washington sekitar 1958, Militer attaché Indonesia untuk Amerika menyebutkan bahwa terdapat banyak tokoh dan petinggi di Indonesia yang siap untuk bangkit melawan Presiden Sukarno jika mereka diberi dukungan dari Amerika Serikat. Salah satu tokoh ini adalah seorang staff CIA yang kemudian melaporkan pembicaraan di atas ke Frank Wisner, Deputi Direktor Perencanaan (Deputy Director of Plans).  

Redaktur Historia.ID Hendri F. Isnaeni menyebut, sebenarnya, agen-agen Amerika Serikat telah diselundupkan sejak 1944 melalui Operasi Iceberg. Ketika Jepang sudah kalah pada September 1945, agen Amerika masuk ke Indonesia bersamaan dengan pendaratan pasukan Sekutu. Tujuan kedatangan agen itu, untuk menggali informasi kebijakan-kebijakan pemerintah Indonesia.

Amerika Serikat baru sadar bahwa pemerintah Indonesia saat itu bukan komunis setelah pecah Peristiwa Madiun. Agen CIA pertama, Arthur Champbell, kemudian dikirim ke Indonesia. Champbell kemudian memfasilitasi hubungan Amerika Serikat dengan Indonesia terutama dalam urusan militer. Sampai 1965, CIA terus melakukan operasi bagaimana caranya untuk menggulingkan pemerintahan Sukarno yang mereka anggap  cenderung ke kiri.

Satu peristiwa yang secara gamblang memperlihatkan intervensi CIA di Indonesia ialah pemberontakan PRRI dan Permesta. Agen-agen CIA berkeliaran di Sumatra dan memasok senjata dengan operasi yang dinamakan Operasi HAIK. Namun, operasi yang medukung perlawanan terhadap pemerintah pusat ini gagal.

Hingga saat ini, menurut beberapa dugaan, CIA masih aktif di Indonesia. Mereka mamasuki beberapa wilayah kekuasaan. Mulai dari pemerintahan, BUMN, Swasta dan keamanan. Hanya mereka yang tahu cara kerjanya. Dan salah satu dari mereka, kata Yudo adalah Sri Mulyani. “Alhamdulillah, ayahku melengserkan agen CIA Amerika yang menyamar menjadi menteri,” tulis Yudo, seperti yang beredar dari tangkapan layar akun @seduluranakbangsa. Unggahan itu,  diketahui memiliki lebih dari 83 ribu pengikut.

Namun, tak lama setelah viral, menurut merdeka.com, akun tersebut raib dari peredaran. Sementara  akun lainnya, @yudosadewa, kini dalam mode privat, terkunci rapat dari akses publik. Langkah ini seolah menjadi upaya untuk meredam gejolak yang telah ia ciptakan sendiri.


Jauh sebelum kontroversi ini, tulis merdeka.com, nama Yudo Sadewa sejatinya sudah tidak asing di kalangan komunitas aset kripto. Ia dikenal sebagai seorang trader muda yang memulai perjalanannya sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).  Strategi andalannya adalah scalping, sebuah teknik jual-beli aset dalam interval waktu yang sangat singkat untuk mengumpulkan keuntungan kecil secara konsisten.


Nama Yudo pertama kali mencuri perhatian pada tahun 2022, saat ia masih berstatus siswa kelas 11 SMA. Kala itu, ia membuat klaim fenomenal berhasil meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah dari investasi pada aset kripto Shiba. Tak berhenti di kripto, Yudo juga menjajal peruntungan di berbagai instrumen investasi lain, mulai dari saham, obligasi, forex, hingga pernah menanamkan dana sebesar Rp100 juta di Binary Option, sebuah platform trading yang dikenal memiliki risiko sangat tinggi.

Kedekatannya dengan dunia aset digital, juga membuatnya sempat dikaitkan dengan Akademi Crypto, sebuah platform edukasi yang didirikan oleh influencer investasi, Timothy Ronald. Hal ini diperkuat oleh beberapa konten yang pernah ia unggah, yang kerap bertemakan trading dan investasi. Sikap impulsif dan provokatif yang ditunjukkan Yudo di media sosial menunjukkan kontras yang tajam dengan citra sang ayah.

Hanya Bahan Candaan


Sementara itu, sehari setelah dilantik sebagai Menkeu menggantikan Sri Mulyani pada 8 September 2025, Ayahnya,  Purbaya Yudhi Sadewa, justru menunjukkan sikap profesional dan penuh hormat. Ia secara terbuka menyatakan keinginannya untuk dapat bertemu langsung dengan Sri Mulyani, berharap mendapatkan wejangan dan masukan sebelum mengemban tugas sebagai bendahara negara.

Tapi kemudian, dia sangat kaget terhadap tuduhan yang disampaikan anaknya Yudo, kepada Sri Mulyani. Karenanya, sejak saat ini, dia telah melarang putranya Yudo Sadewa bermain di media sosial Instagram (IG) atau lainnya.

Kata Purbaya, anaknya masih cukup muda dan tidak mengerti apa-apa sehingga kurang bijak saat menggunakan media. "Dia enggak ngerti, masih kecil. Saya sudah larang dia untuk tidak main Instagram lagi," ujar Purbaya menjawab pertanyaan wartawan mengenai anaknya, saat ditemui di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Rabu malam, seperti dikutip dari Antara, Kamis (11/9/2025).

Purbaya juga mengklarifikasi, konten tersebut telah dihapus alias di-take down dari Instagram. "Sudah nggak ada lagi, di-take down semua, di Instagram juga. Dan kita juga enggak biasa, biasanya santai-santai enggak ada yang liatin, rupanya tiba-tiba dilihatin, semuanya, setiap gerakan, baru tahu saya," Purbaya menambahkan.

Yudo Sadewa, dalam akun Instagram-nya, juga membuat pelurusan terhadap pernyataannya tersebut. Yudo dalam unggahannya, meminta maaf, dan menyebut konten tersebut hanya bahan candaan dia dengan teman-temannya, dan isinya tidak benar. Ya akhirnya, Yudo bisa distop juga.

Ayahnya Diminta Turun


Sementara Purbaya Yudhi Sadewa, yang baru sehari menjadi Menteri Keuangan, didemo dan diminta turun oleh mahasiswa dan sebagian masyarakat. Penyebabnya, karena dia dinilai menyinggung hati rakyat yang berjuang menuntut pemerintah.

Ketika itu, Purbaya yang  ditanya tentang tuntutan 17+8, menyebut ini hanya dari sebagian kecil masyarakat saja. "Itu, kan, suara sebagian kecil rakyat kita? Kenapa? Mungkin sebagian merasa terganggu hidupnya masih kurang, ya?" jelasnya di hadapan awak media, 8 September 2025.

Pernyataan itu, langsung viral  dan memancing kemarahan netizen. Dia dianggap sudah meremehkan suara rakyat. Jika netizen hanya kecewa dan marah di kolom komentar dan meminta dia mundur,  mahasiswa Universitas Indonesia langsung melakukan demo di  depan gedung DPR RI Selasa, 9 September 2025.

BEM UI resmi mendesak Presiden Prabowo untuk mencopot Purbaya Yudhi Sadewa dari jabatan Menteri Keuangan.  Pernyataannya soal tuntutan rakyat 17+8 dinilai meremehkan dan menyakiti masyarakat.  Mereka minta agar Presiden Prabowo, mempertimbangkan kembali pilihannya.

Begitulah! Arus riak yang timbul sekitar mundur atau digantinya Sri Mulyani. Anaknya menyerang mantan menteri, sementara ayahnya dinilai tak arif dan asal ngomong. Meski sang ayah bilang, anaknya masih kecil dan gak tahu apa-apa, tapi di media sosial  dia punya pengikut  sekitar 83 ribu orang. Dia juga dikukuhkan sebagai trader muda dan pemain di pasar saham.

Saat ini, sebagian besar masyarakat menunggu apa yang akan terjadi pada keduanya. Apakah Sri Mulyani akan menuntut anak Menkeu itu ke meja hukum karena menuduhnya agen CIA, atau malah Presiden Prabowo akan mengganti ayahnya sebagai menteri keuangan yang belum seminggu dikukuhkan? ***


Dheni Kurnia; Pemimpin Redaksi Harian Vokal dan vokalonline.com  Pekanbaru Riau. Dia juga Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Riau...