PEKANBARU, SERIBUPARITNEWS.COM -- Tidak tahu apa yang menjadi alasan Mik (15) siswa baru di SMA Negeri 9 Pekanbaru, yang terancam dipidanakan orangtua temannya satu sekolah. Dimana Mik yang semula ditantang duel bisa memenangkan perkelahian dan menyebabkan Fed (15) harus masuk rumah sakit dengan hidung patah dan mata bengkak, bahkan hidung Fed juga harus dioperasi.
Itulah cerita yang sekarang viral di media sosial dan media massa di Pekanbaru, dimana perkelahian dua orang anak kelas X tersebut di jalan Diponegoro Pekanbaru, dekat kantor PMI Riau disamping rumah dinas Gubernur Riau, di blow up seakan ada kasus bullying.
"Saya gak tahu apa-apa. Yang bertengkar dengan Lut awalnya teman saya Fed (16). Diawali dengan saling lempar pena kemudian bertengkar di tempat wudhu dan tantangan Lut untuk duel pulang sekolah. Saya ditunjuk Lut karena Fed tidak mau duel dengan Lut yang secara fisik lebih tinggi dan juga jago boxing," ungkap Mik terbata-bata menceritakan kepada awak media bersama Komite Sekolah, Kepala Sekolah diruang kerja Kepala Sekolah SMAN 9 Pekanbaru, Kamis (18/9/2025).
Mik yang masuk ke SMA Negeri 9 Pekanbaru melalui jalur afirmasi karena anak seorang buruh, tiba-tiba ditunjuk sebagai pengganti Lut untuk duel dengan Fed yang kejadiannya pada Senin 15 September 2025 kemarin.
"Keluar sekolah kami ragu mau kesana. Kami. Mampir dulu ke Taman Hutan Kota. Dari sana karena sudah ditungguin baru kami ke Diponegoro. Baru sampai disana ternyata sudah ramai, Fed langsung memukul Mik kena di matanya," terang Lut pada wartawan yang juga hadir dalam pertemuan tersebut.
Akhirnya perkelahian keduanya tidak bisa dielakkan, yang berujung Fed mengalami luka di wajah dan hidungnya berdarah. Mik sendiri selain matanya yang luka juga tangannya terkilir.
Di tengah perkelahian yang disaksikan banyak orang itu, datang Satpol PP yang bertugas di kediaman Gubernur, kemudian mereka langsung bubar.
"Habis itu kami terpisah, tapi Fed menelepon ajak tarung ulang. Tapi kemudian datang polisi, aku dan Mik langsung kabur," cerita Lut.
Cerita itu tidak berhenti disana. Besoknya muncul berita di media kalau ada bullying di SMA Negeri 9 Pekanbaru yang mengakibatkan satu anak harus menjalani operasi di RS Santa Maria.
Pihak sekolah juga tidak tinggal diam. Kepada media, Kepala SMA Negeri 9 Pekanbaru, Darmina yang didamping pihak Komite sekolah menjelaskan bahwa mereka sudah mendatangi Fed dan keluarganya di RS lengkap dengan komite, guru-guru, Mik dan Lut serta orangtua Mik.
"Kami sudah jelaskan. Kami prihatin dengan kejadian ini. Selain terjadi di luar lingkungan sekolah, di luar jam sekolah. Di sekolah kami selalu memberikan motivasi, memberikan arahan agar anak-anak menjaga etiket, dan tidak nakal. Selain secara psikologis kami juga dalam waktu Imtaq tetap memberikan ajaran kebaikan pada anak-anak. Ini diluar kendali kami," ujar Darmina.
Tapi, sebagai orangtua anak di sekolah, Darmina sudah mengupayakan penyelesaian yang terbaik. Tapi pihak orangtua Fed yang seorang polisi masih bertahan dan ingin melaporkan Mik ke polisi.
Upaya damai, upaya mediasi sudah dilakukan pihak sekolah, tapi sampai berita ini diturunkan, orangtua Fed masih belum bergeming.
"Ya wajar saja. Mereka aparat hukum, anaknya kan yang dirawat di RS. Soal anaknya yang menantang duel duluan dan kemudian kalah, itu gak akan mempengaruhi mereka untuk memproses secara hukum. Kita berharap jika sampai ke ranah hukum, aparat yang berwenang dalam hal ini polisi juga bisa melihat dengan objektif dan tidak memihak. Kita masih meletakkan kepercayaan pada institusi berseragam coklat ini," ungkap Munazlen Nazir, Ketua Forum Wartawan Pendidikan (Forwadik) Riau.***