Empat Santri di Meranti Diduga Terinfeksi Cacar Monyet, Satu Meninggal Dunia

Empat Santri di Meranti Diduga Terinfeksi Cacar Monyet, Satu Meninggal Dunia
Ilustrasi

MERANTI Empat santri di salah satu pesantren di Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, diduga terinfeksi cacar monyet (monkeypox/Mpox) dan satu dinyatakan meninggal dunia usai menjalani perawatan intensif di RSUD Meranti. Kabar ini mengejutkan warga dan memicu kekhawatiran akan penyebaran penyakit langka tersebut.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti, Ade Suhartian, menyampaikan bahwa korban meninggal pada Jumat (21/9/2025). Dia merupakan satu dari tiga pasien dengan gejala serupa cacar monyet. Dua pasien lainnya masih dalam pemantauan dan berstatus suspek.

“Gejala yang muncul memang mengarah ke monkeypox, seperti ruam di kulit dan pembengkakan kelenjar getah bening. Tapi untuk kepastian, kami masih menunggu hasil laboratorium dari Pekanbaru,” kata Ade, Ahad (21/9/2025).

Ia menambahkan, satu pasien lainnya dalam kondisi berangsur membaik. Sejak Kamis (18/9/2025), pihaknya telah melakukan penyelidikan epidemiologi dan penelusuran kontak erat. Hasil sementara menunjukkan tidak ada penambahan kasus baru.

Sementara itu, Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Pur) H. Asmar, mengaku telah menerima laporan dari salah satu pesantren terkait adanya empat santri mereka yang diduga terinfeksi cacar monyet.

“Saya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan pihak rumah sakit. Ternyata memang benar ada satu pasien meninggal, satu lagi dirawat, dan dua lainnya sudah dipulangkan,” ujar Asmar ketika dikonfirmasi lewat ponselnya.

Bupati Asmar juga telah menginstruksikan agar Dinas Kesehatan dan RSUD Meranti bertindak cepat. Bila fasilitas lokal tidak memadai, pasien disarankan segera dirujuk ke Pekanbaru untuk penanganan lebih lanjut.

Pemerintah daerah pun mengimbau masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan petugas kesehatan. Masyarakat juga diingatkan agar menjaga kebersihan dan segera memeriksakan diri jika mengalami gejala seperti demam, ruam, atau pembengkakan kelenjar.

Langkah pencegahan yang dianjurkan antara lain menghindari kontak langsung dengan penderita atau hewan terinfeksi, rajin mencuci tangan, menggunakan masker medis jika sakit, dan mempertimbangkan vaksinasi bagi kelompok rentan.

Cacar monyet masih tergolong langka di Indonesia. Sejak pertama kali ditemukan pada 2022, tercatat 88 kasus hingga Agustus 2024, dengan 87 pasien dinyatakan sembuh. Meski begitu, kewaspadaan di tingkat daerah tetap diperlukan.

Terkait bahwa penyakit ini berawal dari pesantren, Bupati Asmar, segera berkoordinasi lagi memutus rantai penyeberan, bisa saja untuk sementara proses belajar dan mengajar untuk sementara waktu diliburkan. "Nanti saya koordinasi lagi sama pimpinan pesantren," ujar Asmar.