Babinsa Koramil 12/Btk Perkuat Gotong Royong sebagai Wujud Pengamalan Pancasila di Masyarakat

Babinsa Koramil 12/Btk Perkuat Gotong Royong sebagai Wujud Pengamalan Pancasila di Masyarakat

Batang Tuaka - Dalam rangka memperkuat jati diri bangsa dan nilai-nilai kebersamaan,Babinsa Koramil 12/Btk, Sertu Pernando Sitompul, secara aktif turun ke lapangan untuk membangkitkan semangat kegotongroyongan di tengah masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat, 26 September 2025, ini merupakan bentuk implementasi nyata dari pengamalan nilai-nilai luhur Pancasila, khususnya Sila Ketiga, "Persatuan Indonesia," dan Sila Kelima, "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia."

Pada pukul 09.00 WIB,Sertu Pernando memulai kegiatannya dengan pendekatan yang komunikatif dan edukatif kepada warga. Ia tidak hanya sekadar menyampaikan himbauan, tetapi juga melakukan dialog interaktif untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya memelihara sikap saling tolong-menolong. Pendekatan ini menunjukkan peran Babinsa bukan hanya sebagai aparat kewilayahan, tetapi juga sebagai motivator dan katalisator pembangunan karakter masyarakat.

Dalam interaksinya,Sertu Pernando menekankan bahwa gotong royong adalah warisan leluhur yang sejalan dengan Pancasila. Ia menjelaskan bahwa dengan bergotong royong, masyarakat telah mengamalkan nilai persatuan, di mana setiap individu rela berkorban tenaga dan pikiran untuk kepentingan bersama tanpa memandang perbedaan. Hal ini, menurutnya, adalah pondasi utama dalam memperkokoh ketahanan sosial di tingkat grassroots.

Lebih lanjut,Babinsa tersebut menerangkan bahwa semangat gotong royong juga merupakan cerminan dari upaya mewujudkan keadilan sosial. Ketika masyarakat bahu-membahu menyelesaikan pekerjaan untuk kepentingan umum, seperti membersihkan lingkungan atau memperbaiki infrastruktur sederhana, beban kerja menjadi lebih ringan dan hasilnya dapat dinikmati bersama secara adil. Ini merupakan praktik kecil dari cita-cita besar keadilan sosial.

Kegiatan ini juga berfungsi sebagai upaya preventif untuk mengikis individualisme dan sikap acuh tak acuh yang mulai menggerus nilai-nilai kebersamaan.Dengan menjadi contoh dan penggerak, Sertu Pernando berperan sebagai perekat sosial yang mengajak warga untuk aktif dalam setiap kegiatan kemasyarakatan, sehingga hubungan kekerabatan dan rasa solidaritas antarwarga semakin kuat.

Keberhasilan peran Babinsa dalam memimpin dan menginspirasi komunitasnya sangat bergantung pada pendekatan yang humanis dan berkelanjutan.Kehadiran Sertu Pernando di tengah masyarakat bukan sebagai pengawas, tetapi sebagai bagian dari komunitas yang turut serta, membuat pesan-pesan tentang Pancasila dan gotong royong dapat diterima dengan baik dan tulus.

Pada pukul 10.00 WIB,kegiatan tersebut berakhir dengan kondisi yang aman dan lancar. Keberhasilan ini bukan hanya diukur dari terselenggaranya acara, tetapi dari antusiasme dan komitmen warga yang menyambut positif himbauan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa nilai-nilai Pancasila masih hidup dan dapat terus dipupuk melalui peran aktif aparat kewilayahan seperti Babinsa.

Secara keseluruhan,kegiatan yang dilaksanakan oleh Sertu Pernando Sitompul ini merupakan contoh nyata bagaimana TNI, khususnya Babinsa, berperan aktif dalam membina nation and character building. Melalui tindakan nyata di tingkat akar rumput, nilai-nilai Pancasila tidak hanya menjadi teori, tetapi menjadi praktik hidup sehari-hari yang dapat melestarikan budaya gotong royong sebagai kekuatan pemersatu bangsa.