Purbaya Sidak Bank Mandiri, Ini Temuannya

Purbaya Sidak Bank Mandiri, Ini Temuannya
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Kantor Bank Mandiri pada 6 Oktober 2025 untuk mengecek penyaluran celengan negara. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga).

Jakarta, - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa melakukan inspeksi mendadak  ke Kantor PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk pada 6 Oktober 2025.

Itu diketahui dari unggahan akun TikTok @purbayayudhis yang dikelola oleh staf pribadinya. Sang Bendahara Negara terpantau didampingi Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir saat mendatangi Mandiri Club di bilangan Jakarta Selatan.

"Biasa, kita kasih apa, semacam sidak lah dadakan. Mereka (Mandiri) enggak tahu, baru tahu tadi pagi kali pas saya mau masuk, saya mau datang ke sana," tutur Purbaya dalam video tersebut, Senin (6/10).

"Tapi diskusinya menarik sih dengan Bank Mandiri. Mereka lebih siap dibanding BNI karena mungkin sudah dengar, cari-cari bocoran terus kan, mereka siap-siap. Jadi, bagus sih," imbuhnya.

Purbaya menegaskan Rp55 triliun yang diguyur pemerintah sudah terserap 70 persen, yakni dalam bentuk penyaluran kredit ke masyarakat. Ia bahkan mengklaim Mandiri meminta tambahan uang untuk disalurkan ke sektor lain, seperti properti dan otomotif.

"Kreditnya juga tumbuh dari 8 (persen) sekarang sudah hampir 11 persen, data terakhir, belum penuh satu bulan kan? Jadi, positif, sinyal positif. Artinya, kira-kira stimulus saya akan jalan di ekonomi," ucap Purbaya optimistis.

"Jadi, saya positif triwulan keempat (2025) ekonomi akan tumbuh mungkin di atas 5,5 persen," tegasnya.

Sidak ini bukan kali pertama dilakukannya. Purbaya sebelumnya tiba-tiba menyambangi Kantor PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk alias Menara BNI Pejompongan di Jakarta Pusat pada Senin (29/9).

Ada 2 aspek yang disoroti Purbaya dalam sidak ke kantor bank-bank pelat merah. Pertama, memastikan BNI dan Mandiri Cs bisa menyalurkan dana pemerintah tersebut dalam bentuk kredit ke masyarakat.

Kedua, Menkeu Purbaya ingin duit pemerintah itu tidak dipakai perbankan untuk membeli atau menimbun dolar AS. Aksi pembelian mata uang asing itu mesti dihindari karena bakal menekan nilai tukar rupiah.

Sejatinya agenda Purbaya hari ini adalah kunjungan kerja ke Bangka Belitung (Babel), mendampingi Presiden Prabowo Subianto. Di Bangka Belitung, Prabowo menyaksikan penyerahan aset barang rampasan hasil tindak pidana korupsi oleh Kejaksaan Agung kepada PT Timah Tbk.

Kendati, yang mendampingi Presiden Prabowo justru Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. Tidak ada penjelasan mengapa Purbaya batal mendampingi sang Kepala Negara di Bangka Belitung.