JAKARTA - Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid menerima apresiasi BRIDA/BAPERIDA Optimal 2025 dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), karena berhasil mengintegrasikan riset dan inovasi dalam pembangunan berbasis bukti ilmiah di Provinsi Riau.
Adapun penghargaan yang diterima oleh Gubri tersebut merupakan penghargaan untuk pemerintah daerah kategori indikator kajian yang dimanfaatkan dan indikator optimalisasi potensi dan atau penyelesaian masalah daerah.
Untuk inovasi yang berhasil mengantarkan Pemprov Riau hingga mendapatkan apresiasi nasional karena mendorong reaktivasi sumur minyak idle nasional inovasi stimulasi injeksi mix biosolvent ethanol lancang kuning laksmana.
Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah BRIN, Yopi, menyampaikan bahwa apresiasi kepada semua daerah yang telah berhasil mendapatkan apresiasi BRIDA/BAPPERIDA 2025.
Menurutnya, ini bukan hanya sekadar penghargaan, tetapi juga sebagai wujud pengakuan atas peran penting BRIDA dan BAPPERIDA sebagai ujung tombak inovasi daerah.
Dia menerangkan, riset dan inovasi dalam pembangunan daerah itu sangat penting, sehingga pembangunan di daerah harus didasarkan pada bukti ilmiah, data, dan hasil kajian yang dapat dipertanggungjawabkan.
"Apresiasi ini menjadi refleksi bahwa banyak daerah telah bergerak maju. Mereka tidak sekedar membangun berdasarkan intuisi, tetapi berdasarkan data dan riset. BRIN menginginkan BRIDA menjadi pusat pengetahuan di daerah yang mendorong kebijakan inovatif dan berkelanjutan," kata dia, dikutip dari YouTube BRIN, Senin (27/10/25).
Kemudian, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko juga menyampaikan hal yang sama. Dia menginginkan peran BRIDA dan BAPPERIDA, untuk mendukung rekomendasi kebijakan berbasis bukti, evidence based policy.
Sehingga kata dia, setiap daerah memiliki spesifikasi sendiri-sendiri, sehingga tidak perlu bagi suatu daerah meniru atau menjadi daerah lain untuk inovasi dan risetnya.
"Itulah peran BRIDA dan BAPPERIDA, mendukung rekomendasi kebijakan berbasis bukti, evidence based policy. Dan potensi itu kami lihat yang sangat spesifik, karena setiap daerah pasti punya spesifikasi sendiri-sendiri," katanya.
Diketahui, Sebanyak 39 pemerintah daerah menerima apresiasi BRIDA/BAPPERIDA Optimal 2025. Penilaian dilakukan berdasarkan dua indikator utama, yakni Pemanfaatan Kajian Kebijakan Berbasis Bukti dan Optimalisasi Potensi serta Penyelesaian Permasalahan Daerah.
Daerah penerima penghargaan untuk Indikator Kajian Kebijakan Berbasis Bukti meliputi empat provinsi, lima kabupaten, dan tiga kota, yakni Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Kalimantan Tengah, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Papua Barat, Kabupaten Badung, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Tuban, Kota Makassar, Kota Semarang, dan Kota Surakarta.
Lalu, untuk Indikator Optimalisasi Potensi dan/atau Penyelesaian Permasalahan Daerah, penghargaan diberikan kepada delapan provinsi, lima belas kabupaten, dan empat kota, yaitu Provinsi Bali, Provinsi DI Yogyakarta, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi Riau, Provinsi Sumatera Selatan.
Sedangkan untuk kabupaten/kota yaitu Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Banggai, Kabupaten Bangli, Kabupaten Banjar, Kabupaten Blitar, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Malang, Kabupaten Madiun, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Sikka, Kabupaten Tabanan, Kota Denpasar, Kota Madiun, Kota Pangkal Pinang, dan Kota Surabaya.