Pelalawan - Datuk Seri Setia Amanah sekaligus Gubernur Riau Abdul Wahid berharap para Hulubalang yang baru dikukuhkan dapat berperan aktif menjaga keamanan, adat, dan keharmonisan masyarakat kampung. Pesan itu disampaikan saat pengukuhan Laskar Hulubalang Lembaga Adat Melayu Riau Kabupaten Pelalawan periode 2025–2030, Sabtu (1/11/2025).
Gubernur Wahid tiba di Gedung Daerah Datuk Laksmana Mangkudiraja setelah diarak dari rumah dinas Bupati Pelalawan. Ia berjalan kaki bersama istri, Kapolda Riau Hery Heryawan, dan Bupati Pelalawan Zukri diiringi tabuhan kompang .. Setibanya di lokasi, rombongan disambut dengan atraksi silat tradisional. Wahid tampil gagah mengenakan baju Melayu lengkap dengan tanjaknya.
Pada kesempatannya Wahid menekankan agar Hulubalang tidak hanya menjadi simbol adat, tetapi juga kekuatan sosial yang nyata. “Kita harap mereka menjaga kampung dan negeri bersama-sama. Jangan hanya diserahkan kepada aparat keamanan, tapi menjadi tanggung jawab kita semua,” ujarnya.
Menurutnya, keberadaan Hulubalang harus memberi nilai positif melalui kolaborasi dengan aparat penegak hukum. Hulubalang bisa menjadi mediator persoalan di kampung.
“Kita ingin sinergi antara Hulubalang dan penegak hukum dengan semangat restorative justice,” tambahnya.
Gubernur Wahid juga mengaitkan peran Hulubalang dengan pelestarian lingkungan. “Adat Melayu mengajarkan, alam dijaga, negeri terpelihara, alam rusak, hilanglah marwah manusia. Menjaga alam adalah tanggung jawab moral setiap insan beradat,” katanya.
Dikatakannya, adat Melayu tidak boleh hilang karena menjadi panduan hidup. “Hulubalang itu instrumen penting menjaga kampung. Kalau kampung rusak, marwah pun hilang,” ujar Wahid.
Ia mengingatkan agar Hulubalang tidak menyalahgunakan peran adat. Ia mengibaratkan jangan sampai Hulubalang jadi ‘tukang jual kampung’. Hulubalang harus menjadi pasukan berani dan pelindung.
“Kebersamaan hari ini bukan sekadar seremonial. Hulubalang harus bekerja nyata menjadi penjaga perdamaian dan pelindung marwah negeri,” pungkas Wahid.