INHU —Dalam langkah nyata mendukung kelestarian lingkungan dan mengatasi ancaman abrasi di bantaran Sungai Indragiri, Polres Inhu bersama Wakapolda Riau, Brigjen Pol Adrianto Jossy Kusumo, menggelar kegiatan kolaboratif yang menggandeng tiga perguruan tinggi lokal.
Kegiatan tersebut berupa Sosialisasi Green Policing yang dilanjutkan dengan aksi penanaman pohon di tepian sungai Indragiri, bertempat di Pendopo Taman Junjung Buih, Kecamatan Rengat, pada Selasa, 4 November 2025 siang.
Kapolres Indragiri Hulu AKBP Fahrian Saleh Siregar menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan perwujudan komitmen Polri dalam mendukung program Green Policing yang dicetuskan oleh Kapolda Riau, Irjen Hery Heryawan.
Lebih dari itu, kegiatan ini menunjukkan kepedulian mendalam terhadap lingkungan hidup, khususnya di area yang rentan terhadap abrasi.
"Melalui Green Policing, kami ingin mengajak masyarakat dan generasi muda untuk peduli pada lingkungan. Menanam pohon berarti menanam harapan untuk masa depan yang lebih hijau dan sehat," ujar Fahrian.
Acara ini mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak, baik dari unsur kepolisian maupun pemerintah daerah. Sejumlah pejabat tinggi Polda Riau turut hadir, di antaranya Karo Ops Polda Riau Kombes Pol Ino Harianto dan Wadir Polairud Polda Riau AKBP Andi Yul Lapawesean Tenri Guling.
Titik fokus menarik dari kegiatan Green Policing ini adalah keterlibatan tiga kampus terkemuka di Rengat, ITB Indragiri, Universitas Riau Indragiri (Unrida), dan Madinatun Najah Inhu.
Masing-masing perguruan tinggi mengirimkan 10 mahasiswa perwakilan. Kehadiran para mahasiswa ini melambangkan keterlibatan aktif dan kesadaran generasi muda dalam upaya konservasi alam dan pemulihan kelestarian lingkungan di wilayah Indragiri Hulu.
Jenis pohon yang dipilih untuk ditanam bukan sembarangan, melainkan jenis-jenis produktif seperti nangka, matoa, sirsak, dan sukun. Pilihan ini didasarkan pada kekuatan akar pohon-pohon tersebut yang efektif dalam menahan erosi tanah.
Selain fungsi ekologis sebagai penahan abrasi, tanaman produktif ini diharapkan mampu memberikan manfaat ekonomi berupa nilai tambah bagi masyarakat yang bermukim di bantaran sungai.
"Kami memilih tanaman produktif agar ke depan selain berfungsi ekologis, juga memberi nilai tambah bagi warga bantaran sungai,” kata Fahrian.
Fahrian menekankan aspek keberlanjutan dan kemanfaatan ganda dari kegiatan penanaman pohon ini. Selain aksi penanaman, agenda kegiatan juga diisi dengan sesi sosialisasi yang membahas pentingnya kesadaran lingkungan, dilanjutkan dengan ramah tamah dan makan bersama seluruh peserta.
Suasana yang tercipta dalam kegiatan tersebut tampak hangat, memperkuat ikatan kebersamaan antara jajaran kepolisian, perwakilan kampus, dan elemen masyarakat yang hadir.
Fahrian menegaskan bahwa Green Policing bukanlah sekadar kegiatan seremonial, melainkan sebuah inisiatif berkelanjutan untuk menumbuhkan dan membangun budaya peduli lingkungan di tengah masyarakat.
Ia bertekad untuk terus melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, kalangan akademisi, hingga komunitas, guna memastikan gerakan konservasi lingkungan ini dapat menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari warga Inhu.