Tembilahan - General Manajer PT. Pelindo Regional I Tembilahan, Riky Armadi, mengikuti Rapat Antisipasi Lonjakan Penumpang dan Evaluasi Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 yang digelar pada Senin, 29 Desember 2025, bertempat di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Tembilahan.
Rapat ini menjadi forum strategis lintas pemangku kepentingan untuk memastikan kelancaran, keselamatan, serta kenyamanan angkutan laut selama momentum libur panjang akhir tahun.
Dalam rapat tersebut, Riky Armadi menegaskan komitmen Pelindo Regional I Cabang Tembilahan dalam mendukung kesiapan operasional pelabuhan menghadapi potensi lonjakan penumpang. Menurutnya, periode Natal dan Tahun Baru selalu menjadi tantangan tersendiri bagi penyelenggara jasa kepelabuhanan, sehingga diperlukan koordinasi yang solid dan langkah antisipatif sejak dini.
“Pelindo berkomitmen memastikan seluruh fasilitas pelabuhan dalam kondisi prima, mulai dari dermaga, ruang tunggu penumpang, hingga sistem pelayanan. Keselamatan dan kenyamanan penumpang menjadi prioritas utama kami,” ujar Riky Armadi dalam rapat tersebut.
Rapat ini dihadiri oleh berbagai unsur terkait, antara lain Kepala Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan Tembilahan, perwakilan PT Easybook Indonesia Cabang Tembilahan, Direktur PT Ammara Sejahtera Sejati, serta para pemilik sarana bongkar muat dan speed boat, seperti SB Rahmat Jaya 12, SB Dustin 88, SB Reni Fadilah, SB Kurnia Doan Na Reso, SB Evelyn Calisca, SB Terubuk Express 03, dan SB Bintang Rizky.
Riky Armadi menjelaskan bahwa evaluasi angkutan Natal 2025 dilakukan secara menyeluruh, mencakup aspek operasional, kepadatan penumpang, jadwal keberangkatan, serta kesiapan armada. Dari hasil evaluasi sementara, ia menilai bahwa sinergi antarinstansi telah berjalan cukup baik, namun tetap diperlukan peningkatan pengawasan dan disiplin terhadap standar keselamatan.
“Kami mendorong seluruh operator angkutan laut untuk mematuhi kapasitas muat, jadwal operasional, dan ketentuan keselamatan. Jangan sampai tingginya minat masyarakat untuk bepergian mengorbankan aspek keselamatan,” tegasnya.
Selain itu, Pelindo juga menyiapkan langkah-langkah antisipatif menghadapi arus balik Tahun Baru 2026, termasuk pengaturan arus penumpang di terminal, kesiapan petugas lapangan, serta koordinasi intensif dengan KSOP dan aparat keamanan pelabuhan.
Menurut Riky, keberhasilan pelayanan angkutan Natal dan Tahun Baru tidak hanya diukur dari kelancaran operasional, tetapi juga dari rasa aman dan puas yang dirasakan masyarakat. “Pelabuhan adalah wajah pelayanan publik. Kami ingin memastikan masyarakat merasakan pelayanan yang humanis, tertib, dan aman,” ungkapnya.
Rapat koordinasi ini diharapkan menghasilkan kesepakatan bersama yang konkret dalam menghadapi puncak arus penumpang akhir tahun. Dengan sinergi yang kuat antara Pelindo, KSOP, aparat keamanan, serta operator angkutan laut, Riky Armadi optimistis penyelenggaraan angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Pelabuhan Tembilahan dapat berjalan dengan aman, lancar, dan terkendali.