Batang Tuaka – Sertu Januar, Babinsa Koramil 12/Batangtuaka, Kodim 0314/Inhil, melaksanakan patroli dan sosialisasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kelurahan Sungai Piring, Kecamatan Batangtuaka, Jumat (14/2/2025).
Kegiatan yang berlangsung pukul 09.00 hingga 12.00 WIB ini bertujuan mengedukasi warga tentang bahaya membuka lahan dengan cara dibakar. “Mari kita hindari praktik pembakaran agar tidak memicu bencana yang merugikan banyak pihak,” imbau Januar.
Sosialisasi menekankan dampak kesehatan dari asap Karhutla, seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), iritasi mata, dan gangguan paru-paru. Asap tebal mengandung partikel berbahaya yang dapat memperburuk kondisi kelompok rentan, termasuk anak-anak, lansia, dan penderita asma. “Asap tidak hanya mengganggu aktivitas, tetapi juga menurunkan kualitas hidup masyarakat,” tegas Januar.
Karhutla mengancam ekosistem dengan menghancurkan habitat satwa langka dan mengurangi keanekaragaman hayati. Kebakaran menyebabkan kematian tumbuhan endemik dan mengganggu rantai makanan alami. “Hutan yang terbakar membutuhkan puluhan tahun untuk pulih, sementara satwa kehilangan tempat tinggal,” ujar Januar.
Selain kerugian ekologis, Karhutla berdampak pada sektor ekonomi. Kabut asap mengganggu transportasi, menurunkan produktivitas pertanian, dan menghambat pariwisata. Biaya penanganan kesehatan dan pemadaman kebakaran juga membebani anggaran daerah dan pusat.
Pembakaran lahan menyebabkan degradasi tanah, membuatnya tidak subur dan rentan erosi. Kebakaran juga melepaskan emisi karbon dalam jumlah besar, mempercepat pemanasan global. “Ini bukan hanya masalah lokal, tetapi kontribusi terhadap krisis iklim dunia,” tambah Januar.
Karhutla sering memicu konflik antarwarga terkait kepemilikan lahan atau tuduhan pembakaran sengaja. Dalam skala besar, kebakaran memaksa warga mengungsi ke daerah lain, meningkatkan beban sosial dan ekonomi.
Selain sosialisasi, pemerintah melakukan penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran ilegal dan program restorasi lahan. “Kami berkoordinasi dengan BPBD dan dinas lingkungan untuk pemantauan rutin,” jelas Januar.
Januar menutup dengan ajakan kolaborasi: “Pencegahan Karhutla adalah tanggung jawab bersama. Mari beralih ke metode pembukaan lahan berkelanjutan demi masa depan yang lebih sehat dan lestari.” Kegiatan ini diharapkan meningkatkan kesadaran warga akan efek domino dari praktik pembakaran lahan.