Tembilahan – Situasi kampus Universitas Islam Indragiri (UNISI) mulai mereda setelah sebelumnya memanas akibat aksi demonstrasi besar-besaran oleh ratusan mahasiswa.**
Pada Selasa sore, pukul 15.00 WIB, pihak Yayasan Indra Education College (IEC) akhirnya berhasil menggelar mediasi dengan perwakilan mahasiswa Proses mediasi berlangsung alot namun tetap kondusif.
Ketua Yayasan IEC, Dr. Muannif Ridwan, hadir langsung bersama jajaran pengurus yayasan, rektorat, dan Ketua LBH UNISI.Mahasiswa menyampaikan tuntutan mereka dengan tegas, sempat memicu ketegangan, namun suasana kembali terkendali setelah masing-masing pihak mendapat kesempatan berbicara.
Dr. Muannif Ridwan membantah keras tuduhan intervensi yayasan terhadap otonomi kampus.Ia menegaskan bahwa yayasan justru menjalankan amanat Statuta UNISI untuk mendukung pembinaan akademik dan non-akademik.
“Kami tidak pernah mengintervensi, melainkan menjalankan fungsi sesuai statuta,” tegasnya. Ia menambahkan bahwa tanggung jawab pendidikan tidak hanya berada di tangan rektorat, tetapi juga yayasan sebagai payung hukum institusi.
Menyikapi isu eksodus dosen berkualitas, Muannif menyatakan bahwa perpindahan dosen merupakan dinamika karier yang wajar. Ia menegaskan bahwa yayasan tidak pernah memaksa dosen untuk bertahan jika mereka memilih mengembangkan karier di tempat lain.
Terkait tudingan penurunan mutu pendidikan, Muannif menyoroti pembangunan kampus baru di Jalan Tanjung Harapan sebagai bukti komitmen peningkatan kualitas. Fasilitas baru tersebut, menurutnya, akan mendukung proses pembelajaran yang lebih baik.
“Kami tidak diam saja. Pembangunan kampus baru menunjukkan keseriusan kami memajukan UNISI,” ujarnya.
Di akhir mediasi, Muannif mengajak mahasiswa untuk lebih sering berdialog daripada hanya turun ke jalan. Ia berharap gerakan mahasiswa bisa berlanjut dalam bentuk diskusi konstruktif untuk membangun sinergi bersama.
“Kami terbuka untuk diskusi. Mari BEM dan elemen mahasiswa lainnya lebih intens berkomunikasi demi kemajuan kampus,”tutupnya.
Meski belum ada kesepakatan final tentang tuntutan pengunduran diri, situasi kampus perlahan kembali normal. Aparat keamanan mulai melonggarkan penjagaan, sementara mahasiswa membubarkan diri dengan tertib.