Ketua DPC Bravo 5, Vicktor OS, SH Kecam Keras Dugaan Pembunuhan Jurnalis Medan Alm. Nico Saragih

Sabtu, 06 September 2025 | 11:10:55 WIB
DPC Bravo 5, Vicktor OS, SH,

Medan,Seribuparitnews.com - Tragedi kematian Alm. Nico Saragih (38), wartawan salah satu media online di Medan, mengundang perhatian publik. Ketua DPC Bravo 5, Vicktor OS, SH, mengecam keras dugaan tindak kekerasan yang menimpa jurnalis tersebut dan meminta pihak Kepolisian Republik Indonesia untuk mengusut tuntas peristiwa memilukan itu.

Nico Saragih ditemukan tak bernyawa di kamar mandi kosnya di Jalan PWS, Kecamatan Medan Petisah, pada Jumat (5/9/2025). Menurut informasi yang dihimpun, korban pertama kali ditemukan sekitar pukul 09.00 WIB dalam kondisi kritis, lalu sempat dilarikan ke RS Advent Medan. Namun, nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

“Kalau ditemukan sekitar pukul 09.00 WIB, kemudian dibawa ke RS Advent. Peristiwa ini juga sudah dilaporkan ke Polsek Medan Baru,” ujar salah seorang sumber yang enggan disebutkan namanya.

Hasil informasi sementara menyebutkan, pada tubuh korban terdapat sejumlah luka mencurigakan berupa bekas cakaran di wajah dan kepala bagian belakang. Dugaan sementara, Nico menjadi korban tindak kekerasan, bahkan pembunuhan, saat bersama kekasihnya. Meski begitu, pihak kepolisian belum mengeluarkan pernyataan resmi.

Kapolsek Medan Baru, Kompol Hendrik Aritonang, saat dikonfirmasi awak media, masih belum memberikan keterangan terkait kematian jurnalis yang dikenal luas di kalangan wartawan Kota Medan itu.

Ketua DPC Bravo 5, Vicktor OS, SH, dengan tegas menyatakan bahwa kematian seorang jurnalis adalah tamparan keras terhadap demokrasi dan kebebasan pers di Indonesia. Ia mendesak kepolisian untuk bekerja cepat dan transparan dalam mengungkap motif serta pelaku di balik kematian Nico.

“Kami mengecam keras tindakan keji yang menimpa saudara Nico Saragih. Aparat kepolisian harus mengusut tuntas tragedi ini hingga ke akar-akarnya. Jangan sampai ada kesan pembiaran terhadap kasus yang menyangkut nyawa seorang jurnalis,” tegas Vicktor dalam keterangannya.

Kasus ini menambah panjang daftar kekerasan terhadap jurnalis di Medan. Peristiwa ini sekaligus menjadi alarm bagi aparat penegak hukum untuk memberikan perlindungan maksimal terhadap insan pers yang menjalankan tugas di lapangan.(tim/Boys-4)

Terkini