Musa Al Bakri ; GEMAR Hanya Imbauan Bukan Wajib

Selasa, 16 Desember 2025 | 19:40:05 WIB
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan Musa Al Bakri SE, M.Si

Asahan - Pemerintah Kabupaten Asahan melalui Bupati Taufik Zainal Abidin secara resmi mengeluarkan surat gerakan "Ayah Mengambil Raport" (GEMAR) yang ditandatangani tangan pada tanggal 15 Desember 2025 dengan nomor: 400.4.2.1/5940/um-Disdik/xii/2025. Inisiatif ini menjadi langkah konkret pemerintah daerah untuk memperkuat peran ayah dalam pendidikan dan pengasuhan anak, sejalan dengan gerakan nasional yang digalakkan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN).

Surat gerakan yang ditujukan kepada seluruh kepala sekolah, camat, dan perangkat daerah terkait mengamanatkan agar para ayah yang memiliki anak di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) hadir langsung saat pengambilan rapor semester ganjil tahun pelajaran 2025/2026 yang berlangsung pada akhir Desember 2025.

Latar Belakang: Menanggapi Fenomena "Fatherless" yang Mengkhawatirkan

Latar belakang peluncuran gerakan GEMAR tidak terlepas dari data nasional yang menunjukkan kondisi yang mengkhawatirkan. Berdasarkan hasil pemutakhiran Pendataan Keluarga (PK) tahun 2025, satu dari empat keluarga di Indonesia (sekitar 25,8 persen) mengalami kondisi "fatherless" – ketidakhadiran ayah secara fisik maupun kurang terlibatnya secara emosional, meskipun masih tinggal bersama keluarga. Faktor ekonomi seperti ayah yang bekerja jauh dan disfungsi relasi keluarga seperti perceraian menjadi dua penyebab utama fenomena ini.

Kondisi fatherless berdampak serius pada perkembangan anak, mulai dari hasil akademik yang menurun, kecenderungan pada perilaku agresif, hingga keterlibatan dalam perilaku berisiko seperti konsumsi narkoba dan pergaulan bebas. Di Kabupaten Asahan sendiri, meskipun tidak ada data spesifik yang dipublikasikan, Bupati Taufik Zainal Abidin menyatakan bahwa pemerintah daerah menyadari pentingnya menangani masalah ini sejak dini melalui upaya kolaboratif antara keluarga, sekolah, dan pemerintah.

"Kita tidak bisa mengabaikan peran ayah dalam pendidikan anak. Banyak ayah yang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga, namun seringkali lupa bahwa kehadiran dan perhatian emosional juga sangat berharga bagi tumbuh kembang anak," ujar Bupati Taufik dalam keterangan resmi yang disampaikan melalui Sekretariat Daerah Kabupaten Asahan.

Tujuan Gerakan: Membangun Kedekatan Emosional dan Sinergi Keluarga-Sekolah

Gerakan GEMAR memiliki tujuan yang jelas: memperkuat peran ayah dalam pengasuhan dan pendidikan anak sejak dini, serta membangun kedekatan emosional yang lebih erat antara ayah dan anak. Melalui kehadiran ayah pada momen penting seperti pengambilan rapor, diharapkan anak akan merasakan perhatian, dukungan, dan rasa dihargai yang berdampak positif pada rasa percaya diri, kenyamanan, dan motivasi belajar mereka.

Selain itu, gerakan ini juga bertujuan untuk menciptakan sinergi yang lebih kuat antara keluarga dan sekolah. Ketika ayah hadir langsung, mereka dapat berkomunikasi secara langsung dengan guru untuk memahami perkembangan akademik dan karakter anak, serta berbagi informasi tentang kondisi anak di rumah. Hal ini diharapkan akan membuat proses pendidikan lebih optimal dan terintegrasi.

"Ini bentuknya hanya imbauan dan bukan kewajiban, apabila ayah tidak bisa hadir bisa di wakilkan dan pengambilan rapor bukan hanya formalitas. Ini adalah kesempatan bagi ayah untuk berinteraksi dengan guru, mengetahui kelebihan dan kekurangan anak, serta bersama-sama merencanakan langkah ke depan untuk mendukung perkembangan anak," jelas Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan Musa Al Bakri SE, M.Si

Langkah Implementasi dan Dukungan Pemerintah

Untuk memastikan keberhasilan gerakan GEMAR, pemerintah Kabupaten Asahan mengambil beberapa langkah implementasi, antara lain:

1. Penyebaran Informasi: Mengajak seluruh sekolah untuk menyebarkan informasi tentang gerakan ini secara masif kepada seluruh orang tua siswa melalui surat pengumuman, media sosial, dan rapat orang tua murid (ROTM).
2. Penyesuaian Jadwal: Meminta sekolah untuk menyesuaikan jadwal pengambilan rapor agar tidak bertentangan dengan jam kerja ayah, misalnya dengan menyelenggarakannya pada akhir pekan atau sore hari.
3. Dispensasi Kerja: Membimbing kepala instansi dan perusahaan swasta di Kabupaten Asahan untuk memberikan dispensasi keterlambatan atau izin khusus bagi karyawan yang berstatus ayah agar dapat melaksanakan tugas pengambilan rapor tanpa terhambat.
4. Dokumentasi dan Publikasi: Mengajak para ayah untuk mendokumentasikan momen pengambilan rapor dengan anak dan mengunggahnya ke media sosial dengan tagar khusus #GEMARAsahan dan #SekolahBersamaAyah sebagai bentuk inspirasi bagi keluarga lainnya.

Pemerintah Kabupaten Asahan juga akan melakukan pemantauan terhadap implementasi gerakan GEMAR dan memberikan apresiasi kepada sekolah dan keluarga yang menunjukkan partisipasi yang tinggi.

Reaksi Masyarakat dan Stakeholder

Sejak peluncuran gerakan GEMAR, reaksi dari masyarakat dan stakeholder di Kabupaten Asahan cukup positif. Banyak orang tua, terutama ibu, menyambut baik inisiatif ini karena merasa terbantu dalam membagi tanggung jawab dalam pendidikan anak.

"Saya sangat senang dengan gerakan ini. Biasanya pengambilan rapor selalu saya yang lakukan, sedangkan suami saya sibuk bekerja. Sekarang suami juga bisa tahu perkembangan anak secara langsung dan berbicara dengan guru," ujar Siti Nurhaliza, seorang ibu dari dua anak di Kecamatan Kota Kisaran Timur.

Para guru juga menyatakan dukungannya. Guru kelas IV SD Negeri 010083 Kisaran, Sahrina mengatakan bahwa kehadiran ayah saat pengambilan rapor akan memberikan wawasan baru tentang kondisi anak di rumah dan memudahkan komunikasi antara sekolah dan keluarga.

"Kadang-kadang hanya ibu yang datang, sehingga kita kurang tahu kondisi anak dari sisi ayah. Dengan kehadiran ayah, kita bisa berbicara lebih komprehensif tentang perkembangan anak," jelas Rina.

Namun, beberapa orang juga mengemukakan kekhawatiran, terutama terkait kesulitan bagi ayah yang bekerja jauh atau memiliki jadwal kerja yang padat. Namun, pemerintah Kabupaten Asahan menyatakan bahwa gerakan ini bersifat himbauan, bukan kewajiban mutlak, dan sekolah akan memberikan fleksibilitas bagi keluarga yang mengalami kesulitan.

Konteks Nasional: Gerakan Ayah Mengambil Raport Sebagai Upaya Membangun Keluarga Berkualitas

Gerakan GEMAR di Kabupaten Asahan merupakan bagian dari gerakan nasional yang digalakkan Kemendukbangga/BKKBN melalui Surat Edaran Nomor 14 Tahun 2025. Gerakan ini telah diresmikan sejak bulan November 2025 dan telah diikuti oleh berbagai pemerintah daerah di Indonesia, antara lain Kabupaten Lebak (Banten), Kabupaten Bengkalis (Riau), dan Kabupaten Tabanan (Bali).

Kepala Tim Kerja Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera Kemendukbangga/BKKBN Jawa Barat, Arif Rifqi Zaidan, menyatakan bahwa gerakan ayah mengambil rapor bukan hanya ajakan sesaat, tetapi langkah nyata untuk membangun kembali ikatan emosional ayah dan anak serta menciptakan budaya pengasuhan yang lebih setara dan kolaboratif.

"Kehadiran ayah bukan hanya soal menafkahi, tapi tentang menjadi rumah yang memberi rasa aman bagi anak. Gerakan ini diharapkan menjadi angin segar bagi keluarga Indonesia dan pengingat bahwa kehadiran seorang ayah, sekecil apa pun bentuknya, dapat menjadi hadiah terbesar bagi tumbuh kembang anak," ujar Zaidan dalam kegiatan sosialisasi gerakan di Jawa Barat beberapa hari yang lalu.

Harapan Masa Depan: Gerakan GEMAR Menjadi Budaya Baru

Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin berharap bahwa gerakan GEMAR tidak hanya berlangsung sesaat selama pengambilan rapor semester ganjil ini, tetapi dapat menjadi budaya baru dalam lingkungan keluarga dan sekolah di Kabupaten Asahan. Pemerintah daerah juga berkomitmen untuk melanjutkan dan memperkuat upaya penguatan peran ayah dalam pendidikan dan pengasuhan anak melalui berbagai program lainnya, seperti pelatihan ayah teladan, lokakarya keluarga, dan kegiatan bersama antara ayah dan anak.

"Dengan terwujudnya budaya di mana ayah aktif terlibat dalam pendidikan anak, kita yakin bahwa generasi muda Asahan akan tumbuh menjadi manusia yang sehat, cerdas, dan berkarakter baik, yang siap membangun daerah dan negara ke depannya," tutup Bupati Taufik Zainal Abidin.

Catatan: Artikel ini disusun berdasarkan informasi yang tersedia dari surat gerakan resmi, data nasional, dan konteks gerakan nasional. Untuk informasi lebih lanjut tentang implementasi gerakan GEMAR di Kabupaten Asahan, silakan hubungi Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan atau Sekretariat Daerah Kabupaten Asahan.

Terkini