Elevasi Waduk PLTA Koto Panjang Naik Tipis 3 Sentimeter Pagi Ini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26:45 WIB
Ilustrasi waduk PLTA (foto: Akal Imitasi/AI)

KAMPAR – Kondisi Waduk PLTA Koto Panjang di Kabupaten Kampar, Riau, terpantau relatif stabil pada Sabtu pagi (20/12/2025). Meski debit air masuk dan keluar berada dalam posisi seimbang, elevasi waduk tercatat mengalami kenaikan tipis dibandingkan hari sebelumnya.

Manager PLTA Koto Panjang, Dhani Irwansyah, melalui Erikmon, menyampaikan bahwa pemantauan pada pukul 07.00 WIB menunjukkan elevasi waduk berada di level 77,22 meter di atas permukaan laut (mdpl). Angka tersebut naik sekitar 3 sentimeter dari kondisi Jumat pagi.

Pada hari ini, debit air masuk (inflow) dan debit keluar melalui turbin (outflow) sama-sama berada di angka 245,13 meter kubik per detik. Kondisi ini membuat muka air waduk cenderung bertahan dan bergerak naik secara perlahan.

Sebagai pembanding, pada Jumat (19/12/2025) elevasi waduk tercatat di angka 77,19 mdpl. Saat itu, inflow mencapai 504,16 meter kubik per detik, sementara outflow melalui turbin berada di angka 321,41 meter kubik per detik.

Erikmon menjelaskan bahwa fluktuasi elevasi tersebut masih berada dalam rentang normal operasional dan belum memerlukan tindakan pengendalian tambahan.

“Posisi elevasi masih aman dari batas pembukaan spillway,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa pintu pelimpah waduk hanya akan dibuka apabila elevasi melampaui 83,00 mdpl dan inflow yang masuk mencapai atau melebihi 1.000 meter kubik per detik.

Selain itu, skema early release dapat diterapkan berdasarkan perhitungan teknis untuk mengantisipasi potensi lonjakan debit air.

Perhitungan early release dilakukan dengan mempertimbangkan prakiraan curah hujan dari BMKG serta evaluasi elevasi waduk terhadap kurva Rencana Tahunan Operasi Waduk (RTOW).

Pembukaan spillway juga dapat dilakukan apabila pembangkit tidak dapat beroperasi akibat gangguan peralatan atau saat elevasi turun hingga 73,50 mdpl.

Manajemen PLTA Koto Panjang mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi yang belum terkonfirmasi dan selalu mengacu pada kanal resmi terkait kondisi waduk.

“Kami akan terus menyampaikan informasi secara berkala agar masyarakat mendapatkan data yang akurat,” tutup Erikmon.

Terkini