SERIBUPARITNEWS.COM,Indramayu - Menteri Perdagangan (Mendag) RI Zulkifli Hasan memberikan satu solusi untuk para petani mangga di Indramayu untuk memasarkan buah mangga melalui platform digital atau jualan secara online yang dimotori Pemerintah Kabupaten Indramayu.
“Kalau di supermarket mungkin harganya sama kalau melihat 30 ribu ya 30 ribu, cuma disini bagaimana melalui platform digital yang dipelopori oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu,” katanya saat memberikan sambutan pada Penen Buah Mangga di Desa Mangunjaya, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Kamis (13/10/2022).
Menurutnya, digitalisasi pasar melalui lokapasar atau marketplace dapat lebih efisien dan memiliki pangsa pasar yang luas, sehingga bisa pula meningkatkan omzet bagi para petani mangga di Indramayu.
“Kalau platform digital itu pasarnya luas dan jika hanya menunggu tengkulak datang karena banyak, harganya semaunya,” tambahnya.
Zulhas menambahkan, dalam produksi buah mangga seharusnya sudah sepatutnya memiliki manajemen yang baik, artinya urusan operasional, produktivitas dan pemasaran tidak dilakukan hanya satu orang.
“Tugas petani itu produksi, sementara untuk mangga supaya manis itu bagiannya lain, dan untuk harga jual mangga supaya stabil atau bisa naik juga bagiannya lain,” tambahnya.
Sehingga pemerintah saat ini tengah memperbaiki permasalahan operasional, produktivitas dan pemasaran. Namun langkah petani mangga saat ini adalah memanfaatkan platform digital dan portal potensi daerah yang bisa memberikan dampak pemasaran baik itu petani padi, nelayan dan petani mangga dengan harga yang jauh lebih baik.
“Oleh karena itu kita mencoba pelan-pelan benahi, nanti bisa dilakukan bagaimana kelompok ini membuat portal atau pemasaran secara online dan sangat mudah. Nanti setiap Bupati Indramayu ada kegiatan bisa mempromosikan, tokoh Indramayu bisa mempromosikan dan saya juga ikut mempromosikan,” tambahnya.
Jika sudah tersedia portal potensi daerah kemudian terdapat pula Katalog, pihaknya juga akan ikut mempromosikan terhadap perwakilan negara luar negeri.
“Kemudian memiliki katalog agar bisa kita promosikan terhadap perwakilan negara luar dan kita bantu agar pemasarannya ini tidak hanya lokal, tapi juga bisa ekspor luar negeri, karena kalau ekspor dapatnya dolar. Jadi kita yang bantu,” ujarnya.
Diakui Ketua Kelompok Tani Mangga Karya Tani Bhakti Desa Mangunjaya Mulyadi, pihaknya sebagai petani mangga dihadapkan pada permasalahan operasional, produktivitas dan pemasaran bahkan faktor cuaca membuat harga dan produktivitas buah mangga menurun.
“Dalam mengelola mangga operasional atau biayanya itu mahal dari BBM, Pupuk, Pestisida tetapi begitu panen itu harganya, segini masih mending 3.000 sampai 3.500 perkilogram. Tapi tahun lalu hanya 2.000 perkilogram bahkan sempat berserakan ratusan ton tidak ter petik karena faktor cuaca dan akses jalan yang tidak bagus,” ungkapnya.
Lanjut Mulyadi, pihaknya dan anggota lainnya akan memanfaatkan platform digital sebagaimana arahan yang disampaikan, dan dengan kehadiran Mendag RI dan Bupati Nina Agustina untuk mengekspor buah mangga di wilayahnya tidak disangka dan serasa mimpi.
“Selanjutnya saya mengucapkan terimakasih dan beribu-ribu bangga merasa tersanjung atas kehadiran Bapak Menteri Zulkifli Hasan dan Bupati Indramayu, seakan-akan siang hari ini mimpi,” ujarnya.
(Rakiyah ilik)