SERIBUPARITNEWS.COM,PEKANBARU, - Jelang Pemilihan Legislatif pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang, banyak atribut calon Anggota DPRD Kota Pekanbaru menghiasi pinggiran jalan.
Hiasan itu menjadi suatu pemikiran bagi masyarakat dimana setiap sepanduk belum menunjukan program yang matang untuk meyakinkan masyarakat Kota Pekanbaru.
Seperti yang terlihat di dapil III Kecamatan Kulim dan Tenayanraya, beberapa sepanduk sudah mulai menghiasi setiap sudut jalan maupun pepohonan. Hal ini membuat sebahagian warga bertanya-tanya tentang Visi dan Misi Calon Anggota DPRD yang akan mampu atau tidak membawa suara warga kedepannya.
Hal ini dikatakan Eliyadi warga RT 01 RW 02 Kelurahan Pematang Kapau Kecamatan Kulim, dirinya melihat sosok Calon Legislatif dari Dapil III yang teruji,Muda dan energik yaitu Rahmat Handayani dari Partai NasDem.
" saya melihat rekam jejak Rahmat Handayani sosok anak muda yang bergerak untuk warga tanpa ceremoni belaka, saya melihat beliau cepat ketika warga membutuhkan pertolongan meski yang meminta tolong itu sekalipun orang yang selalu membencinya, tapi Rahmat Handayani tidak melihat itu. Dia langsung menolong dan bergerak selagi beliau mampu menolong nya " ujar Adi.
Tidak itu saja kata Adi, dirinya juga melihat rekam jejak Rahmat Handayani di Medsos maupun di Goegle, banyak kegiatan sosial dari bagi sembako , memperjuangkan anak sekolah dan program kesehatan bagi warga beliau cepat tanggap, kata Adi Selasa (31/10/23).
Selain itu, saya melihat beberapa program andalan yang iya munculkan untuk meyakinkan warga, saya salut dan saya yakin apa bila Rahmat Handayani duduk menjadi Anggota DPRD Pekanbaru, tiga program beliau seperti UMKM,Bidang Keagamaan dan Bidang Olahraga ini akan mampu mengangkat ekonomi Warga, terangnya.
Untuk itu kata Adi, diri nya mengajak kepada warga Kecamatan Kulim khususnya Warga Pematang Kapau untuk memilih pemimpin yang mampu membawa daerah kearah Perubahan bukan sekedar saat tahun politik hadir saja mereka berbuat dan yang terakhir hindari politik uang jangan sampai terjebak karena Seratus Ribu 5 tahun kita seperti ini lagi, pinta Ely Yadi.**