Pemkab Inhil Tetapkan Tanggap Darurat Pasca Longsor Tembilahan, Larangan Kendaraan 8 Ton Lebih Berlaku

Pemkab Inhil Tetapkan Tanggap Darurat Pasca Longsor Tembilahan, Larangan Kendaraan 8 Ton Lebih Berlaku

INDRAGIRI HILIR - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) telah menetapkan status tanggap darurat bencana alam abrasi di Kelurahan Tembilahan Barat, Kecamatan Tembilahan Hulu. Keputusan ini diambil setelah terjadinya musibah longsor di tepian Sungai Parit Enam Tembilahan Hulu, yang mengakibatkan kerusakan serius pada sejumlah rumah dan infrastruktur di wilayah tersebut.

Status tersebut ditetapkan kemarin sore usai menggelar pertemuan mendadak bersama  instansi terkait, mulai Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan. Kemudian lintas instansi juga dilibatkan mulai Kodim, Polres setempat. Pertemuan digelar tidak lama setelah terjadinya musibah longsor di  tepian sungai parit enam Tembilahan Hulu.

"Kemarin sore kita tetapkan status tanggap darurat bencana alam abrasi. Karena ini situasional bersifat segera, untuk administrasi kita juga sedang menyiapkan termasuk langkah-langkah yang dilakukan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Inhil, R. Arliansyah, Selasa (9/7/24).

Menindaklanjuti status tanggap darurat, pihak BPBD Inhil telah melakukan koordinasi intensif dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) III dan Balai Pelaksana Jalan Nasional Riau. 
"Kita berharap koordinasi yang telah dilakukan usai tanggap darurat kemarin sore akan membawa solusi jangka panjang," ujar Arliansyah.

Di samping upaya koordinasi tersebut, Arliansyah juga mengimbau masyarakat dan pihak terkait untuk memperhatikan larangan bagi kendaraan dengan muatan lebih dari 8 ton untuk melintas di area terdampak. Langkah ini diambil untuk menghindari kerusakan lebih lanjut terhadap infrastruktur yang sudah retak dan terancam oleh abrasi sungai.

Akibat dari longsor yang terjadi kemarin sore di Parit Enam Tembilahan Hulu, data yang tercatat mencatatkan lima rumah rusak berat, tiga rumah rusak sedang, serta total 16 jiwa terdampak yang terdiri dari 14 kepala keluarga, termasuk mahasiswa kos sebanyak 25 orang yang terdampak secara langsung.

"Kami terus berupaya maksimal dalam penanganan dan pemulihan kondisi di lokasi terdampak agar dampaknya tidak semakin meluas," tambah Arliansyah.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai upaya penanganan darurat dan langkah-langkah yang sedang diambil, masyarakat dapat menghubungi BPBD Inhil melalui nomor kontak yang telah tersedia.

Ikuti Seribuparitnews.com di GoogleNews

Berita Lainnya

Index