Tembilahan – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau, mencatatkan peningkatan pada tahun 2024. Upaya serius pemerintah daerah dalam mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan lokal membuahkan hasil positif.
Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Inhil, Fadillah melalui Kabid Perencanaan Pengembangan, Hukum dan Kerja Sama, serta Pembukuan Pendapatan Daerah Bapenda Inhil, Budi Suprianto, mengungkapkan realisasi PAD Inhil per 31 Desember 2024 sementara mencapai Rp 200,69 miliar atau sekitar 3,27% dari target sebesar Rp 233,22 miliar (13,90%). Capaian ini menunjukkan kenaikan dibandingkan realisasi PAD tahun sebelumnya yang sebesar Rp 194,13 miliar.
"Kalau kita bandingkan dengan tahun sebelumnya, memang ada kenaikan. Ini membuktikan kerja keras dari semua pihak dalam mengelola pendapatan daerah," ujar Budi saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (7/1/2025) sore.
Realisasi PAD ini bersumber dari sebelas jenis pajak daerah di Kabupaten Inhil, dengan sebagian besar mencapai target. Namun, ada tiga jenis pajak yang belum memenuhi target yang ditetapkan.
"Meski begitu, penerimaan tahun ini tetap lebih baik dibanding tahun lalu. Hal ini menandakan adanya peningkatan potensi PAD yang lebih besar di masa mendatang," tambah Budi.
Budi menekankan pentingnya kenaikan PAD untuk mendukung pembangunan daerah. "PAD ini adalah potensi dan sumber utama pembangunan. Kita berharap setiap tahun terus ada peningkatan agar program-program prioritas pemerintah dapat terealisasi dengan baik," jelasnya.
Selain itu, Budi menyampaikan bahwa Bapenda Inhil akan terus melakukan inovasi dan menyusun regulasi yang mendukung optimalisasi pendapatan daerah. Hal ini termasuk mengajak masyarakat, terutama wajib pajak, untuk lebih taat dalam memenuhi kewajiban membayar pajak.
"Kami akan memaksimalkan potensi pendapatan daerah melalui inovasi serta perbaikan tata kelola pendapatan. Dengan begitu, pembangunan daerah untuk kesejahteraan masyarakat dapat terus berjalan," imbuhnya.