Tembilahan -: Babinsa Koramil 01/Tembilahan, Sertu M. Yasin, memimpin patroli pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kelurahan Tembilahan Hilir, Kecamatan Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir Sabtu (03/05)
Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya pencegahan dini di wilayah rawan kebakaran, terutama memasuki musim kemarau.
Patroli gabungan ini melibatkan satu personel TNI dan tiga orang masyarakat setempat. Mereka menyisir area dengan koordinat -0°23'39" LS 103°10'48" BT, yang termasuk lokasi rawan Karhutla. Pemantauan dilakukan secara intensif untuk mendeteksi dini titik api atau asap yang berpotensi memicu kebakaran lebih besar.
Sertu M. Yasin menegaskan pentingnya kewaspadaan masyarakat dalam mencegah Karhutla. "Kami terus berkoordinasi dengan warga untuk memantau kondisi lingkungan, terutama di daerah yang mudah terbakar seperti lahan gambut," ujarnya. Patroli ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya pembakaran liar.
Hasil patroli hingga pukul 11.00 WIB menunjukkan tidak ditemukannya titik api maupun asap di wilayah tersebut. Ini menjadi kabar baik, mengingat Tembilahan Hilir termasuk daerah yang kerap terdampak Karhutla pada tahun-tahun sebelumnya.
Pemerintah Kabupaten Inhil terus memperkuat upaya pencegahan Karhutla melalui sinergi TNI, Polri, dan masyarakat. Langkah patroli rutin seperti ini dinilai efektif untuk meminimalisir risiko kebakaran, sekaligus meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Selain patroli, upaya lain yang dilakukan meliputi pemasangan sejumlah titik air dan penyiapan alat pemadam sederhana di lokasi rawan. Masyarakat juga diimbau untuk segera melapor jika melihat indikasi kebakaran, agar tim bisa bergerak cepat menanganinya.
"Kami berharap dengan kerja sama semua pihak, wilayah Inhil bisa terbebas dari Karhutla tahun ini," tambah Sertu Yasin. Ia juga mengapresiasi peran serta warga yang aktif mendukung kegiatan patroli ini.
Ke depan, kegiatan serupa akan terus digencarkan, terutama di daerah dengan tingkat kerawanan tinggi. Dengan langkah antisipatif ini, diharapkan dampak buruk Karhutla seperti kabut asap dan kerusakan ekosistem dapat dihindari.