Tembilahan Hulu - Kapten Inf. Riswanto, Danramil 01/Tembilahan hadir dalam Apel Kesiapsiagaan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang digelar di Lapangan Kantor Polsek Tembilahan Hulu, Kamis (8/5/2025) pukul 09.00 WIB. Kegiatan ini dihadiri oleh Sekcam Tembilahan Hulu Deni, Kapolsek Tanah Merah Iptu Hasan Basri, SH, serta para lurah dan kepala desa se-Kecamatan Tembilahan Hulu, menandakan komitmen bersama dalam pencegahan karhutla.
Sebagai komandan kewilayahan, Kapten Inf. Riswanto memantau langsung kesiapan personel dan peralatan pemadam kebakaran. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya kesiapan operasional peralatan dan koordinasi antarinstansi untuk mengantisipasi musim kemarau yang berpotensi memicu kebakaran lahan.
“Kesiapan alat dan personel menjadi kunci utama dalam penanganan dini karhutla. Mari kita pastikan semua peralatan dalam kondisi siap pakai,” tegas Riswanto. Ia juga menginstruksikan agar patroli dan pemantauan titik rawan diperketat guna mencegah terjadinya kebakaran.
Usai apel, Danramil 01/Tembilahan turun langsung memimpin pengecekan peralatan pemadam kebakaran, mulai dari mesin pompa air, selang, hingga alat pemadam manual. Ia memberikan arahan teknis kepada petugas terkait prosedur penggunaan alat dan penanganan darurat jika terjadi kebakaran.
Kegiatan dilanjutkan dengan simulasi pengetesan mesin pemadam untuk memastikan seluruh peralatan berfungsi optimal. Riswanto turut serta dalam uji coba alat, menunjukkan kepemimpinan langsung di lapangan.
Dalam kesempatan itu, Danramil juga mengajak seluruh kepala desa dan lurah untuk aktif melakukan sosialisasi pencegahan karhutla kepada masyarakat. “Masyarakat harus menjadi garda terdepan dalam pencegahan, terutama di daerah rawan kebakaran,” ujarnya.
Apel dan pengecekan peralatan ini berjalan lancar dan berakhir pukul 10.00 WIB dalam kondisi aman dan tertib. Kapolsek Tanah Merah, Iptu Hasan Basri, SH, mengapresiasi sinergi TNI-Polri-pemda dalam upaya pencegahan karhutla di wilayah tersebut.
Kapten Inf. Riswanto menegaskan, kegiatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan langkah konkret untuk memastikan kesiapan semua pihak menghadapi musim kemarau. “Dengan koordinasi yang baik, kita bisa meminimalisir risiko karhutla dan melindungi lingkungan serta masyarakat,” pungkasnya.
GoogleNews
