Pulau Burung -:Sertu Ratno, Babinsa Koramil 11/PBR Kodim 0314/Inhil, terus menunjukkan komitmennya dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Desa Bukit Sari Intan Jaya, Kecamatan Pulau Burung. Melalui kegiatan PUANTER (Pembinaan Umum dan Teritorial), ia aktif melakukan patroli dialogis bersama warga untuk mengantisipasi potensi kebakaran di tengah cuaca yang tidak menentu.
Dalam patrolinya, Sertu Ratno tidak hanya memantau wilayah tetapi juga terus mengingatkan masyarakat akan bahaya Karhutla. Ia melakukan komunikasi sosial secara intensif, mengedukasi warga tentang pentingnya kewaspadaan dini, terutama di musim dengan cuaca ekstrem yang rawan memicu kebakaran.
Kehadiran Babinsa di tengah masyarakat tidak hanya untuk tugas pengawasan, tetapi juga membangun hubungan harmonis. Dengan seringnya berinteraksi, Sertu Ratno berhasil menciptakan kedekatan yang memudahkan koordinasi dalam penanganan masalah, termasuk Karhutla.
Sebagai upaya pencegahan, Babinsa secara rutin memonitor kondisi desa, terutama area rawan kebakaran. Patroli dialogis menjadi sarana efektif untuk mendeteksi potensi Karhutla sekaligus mengajak warga berperan aktif dalam pelaporannya.
Sertu Ratno selalu berupaya mencari solusi terbaik bersama masyarakat jika terjadi ancaman Karhutla. Melalui diskusi terbuka, ia mendorong partisipasi warga dalam menentukan langkah antisipasi, seperti penyiapan alat pemadam sederhana atau sistem ronda.
Selain memperkuat hubungan dengan warga setempat, kegiatan Babinsa juga mendorong kerjasama antar-desa. Dengan komunikasi yang baik, koordinasi penanganan Karhutla dapat dilakukan lebih cepat dan terorganisir.
Sebagai ujung tombak TNI di wilayah, Sertu Ratno selalu siap siaga menghadapi situasi darurat. Ia memastikan bahwa masyarakat dan perangkat desa memahami prosedur penanganan awal Karhutla untuk meminimalisir dampaknya.
Kegiatan ini dilaporkan kepada pimpinan sebagai bentuk pertanggungjawaban sekaligus meminta arahan lebih lanjut. Babinsa berharap upaya preventif melalui patroli dialogis dapat mengurangi risiko Karhutla dan memperkuat ketahanan masyarakat.
Dengan pendekatan humanis dan teknis, Sertu Ratno membuktikan peran Babinsa tidak hanya sebagai pengawas tetapi juga mitra masyarakat dalam menjaga lingkungan dan keamanan desa.