Program Menanam Tanpa Tanah Panen Lebih Cepat

SMA Negeri 5 Pekanbaru Panen Raya Bayam dan Pakcoy Hidroponik

SMA Negeri 5 Pekanbaru Panen Raya Bayam dan Pakcoy Hidroponik
Panen sayur bayam dan pakcoy di halaman SMA Negeri 5 Pekanbaru Senin 20 Oktober 2025.

PEKANBARU, SERIBUPARITNEWS. COM -- Warga SMA Negeri 5 Pekanbaru, Senin 20 Oktober 2025, melaksanakan panen sayur bayam dan pakcoy hidroponik. Sayuran yang ditanam di sela-sela halaman sekolah itu selama satu bulan, dapat menghasilkan jumlah yang lumayan banyak dan bebas pestisida. 

Menurut Kepala SMA Negeri 5 Pekanbaru, Zahar MPd, ide tanaman sayur hidropinik ini adalah dari guru Biologi, Desy Qadarsih yang sekaligus sebagai pilot project. Dengan menggunakan media pipa paralon, tumbuhan sayur bayam dan Pakcoy tumbuh subur dapat dinikmati semua warga sekolah. 

"Kami bangga dan bahagia hari ini bisa memanen sayur bayam dan Pakcoy yang ditanam di pelataran jalan sekolah. Dalam wadah kecil dan diletakkan dalam paralon yang sudah dilubangi dan dialiri air. Ini ide Bu Desy dan didukung pihak sekolah baik guru maupun siswa-siswi," tutur Zahar. 

Sementara itu sebagai pilot project, Desy Qadarsih menjelaskan bahwa mereka memanen tanaman sayur bayam dan pakcoy hari ini dari lebih kurang 300 pot mini sebagai media tanam. 

"Tanaman ini benar-benar tanaman organik, tampa pestisida ataupun racun hama. Jadi dijamin higenis dan bebas hama penyakit. Tanaman hidroponik dengan sistem air tergenang ini dilakukan dengan pemeriksaan rutin PPM air dan pH air, sehingga tanaman dapat tumbuh sehat dan subur. Dengan tambahan nutrisi AB mix yang kita gunakan, dan berharap ke depannya kita bisa menaman lagi dengan jumlah yg lebih banyak," terang Desy Qodarsih yang saat ini sebagai pembina kewirausahaan berbasis bio tehnologi. 

Lebih jauh dijelaskannya, menanam sayur hidroponik adalah metode bercocok tanam tanpa media tanah, melainkan menggunakan air yang diperkaya dengan larutan nutrisi untuk menopang akar tanaman. Metode ini sering kali menggunakan media inert seperti rockwool, serbuk kelapa sebagai penyangga. Hidroponik cocok untuk lahan sempit karena tidak memerlukan tanah dan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman lebih cepat dan efisien. 

Cara kerjanya, ungkap guru Biologi ini,  tanaman tidak ditanam di tanah, melainkan akarnya langsung bersentuhan dengan larutan air kaya nutrisi atau media penyerap seperti rockwool atau pipa paralon yang dijejar di beberapa undakan. 

"Tanaman mendapatkan semua unsur hara esensial dari larutan nutrisi yang secara khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dan media seperti rockwool, netpot, atau kain flanel digunakan untuk menopang tanaman, sementara akar mendapatkan nutrisi dari larutan di bawahnya atau dari aliran air," paparnya. 

Untuk mengendalikan pertumbuhan tanaman kita ini, ungkap Desy, mereka dapat mengontrol faktor-faktor penting seperti cahaya, suhu, kelembapan, dan kualitas air untuk pertumbuhan optimal. 

Kelebihan tanaman hidroponik sendiri adalah dapat dilakukan di area terbatas, seperti halaman SMA. Negeri 5 Pekanbaru karena tidak memerlukan lahan luas.

Selain itu sistem dapat dirancang untuk daur ulang air, mengurangi konsumsi air hingga 90 persen dibandingkan pertanian tradisional. Tanaman juga tumbuh lebih cepat karena nutrisi langsung tersedia dan mudah diserap oleh akar.
Baik Zahar maupun Desy berharap kedepannya mereka dapat menanam lebih banyak tanaman sayur lagi karena hal ini sesuai dengan anjuran Gubernur Riau tentang ketahanan pangan. ***



 

Ikuti Seribuparitnews.com di GoogleNews

Berita Lainnya

Index