Sosialisasi Empat Pilar di Rantau Kopar, Karmila Sari Ingatkan Bahaya Degradasi Moral Anak di Era Digital

Sosialisasi Empat Pilar di Rantau Kopar, Karmila Sari Ingatkan Bahaya Degradasi Moral Anak di Era Digital
Caption : Anggota Komisi X DPR - MPR RI, Dr. Hj. Karmila Sari, menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Kecamatan Rantau Kopar, Kabupaten Rokan Hilir, Selasa (9/12/2025).

Rantau Kopar - Anggota Komisi X DPR RI sekaligus Anggota MPR RI, Dr Hj Karmila Sari, SKom, MM, menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Kecamatan Rantau Kopar, Kabupaten Rokan Hilir, Selasa (9/12/2025). Kegiatan ini bertujuan memperkuat pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai kebangsaan di tengah tantangan perkembangan teknologi dan perubahan sosial.

Dalam pemaparannya, Karmila Sari menjelaskan bahwa keanggotaan MPR RI terdiri dari dua unsur, yakni anggota DPR RI dan anggota DPD RI. Anggota DPR RI berasal dari partai politik, sementara DPD RI merupakan perwakilan daerah dengan jumlah empat orang dari setiap provinsi. Gabungan keduanya inilah yang disebut sebagai anggota MPR RI.

"Anggota MPR RI memiliki tugas untuk turun langsung ke masyarakat, salah satunya melalui sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan," ujar Karmila.

Ia menegaskan, Empat Pilar Kebangsaan terdiri dari Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta Bhinneka Tunggal Ika. Pancasila, menurutnya, merupakan dasar dan ideologi negara sekaligus pandangan hidup bangsa Indonesia.

“Pancasila menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena itu, nilai-nilainya harus kita pahami dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.

Karmila juga menekankan pentingnya peran para pemimpin dan tokoh masyarakat, termasuk camat, anggota DPRD, tokoh agama, dan tokoh adat, untuk menjadi teladan atau role model bagi masyarakat. Menurutnya, keteladanan sangat diperlukan di tengah tantangan era digital.

Ia mengingatkan agar kemajuan teknologi tidak justru melemahkan karakter bangsa. “Teknologi seharusnya mempermudah kehidupan, bukan membuat kita sibuk sendiri atau mengubah karakter menjadi negatif,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Karmila menyoroti dampak penggunaan gawai dan permainan daring terhadap anak-anak. Ia mengungkapkan hasil pertemuannya dengan Densus 88 yang menyebut adanya indikasi paparan paham radikalisme pada anak usia sekolah dasar di Kabupaten Rokan Hilir, yang diduga berasal dari konten digital dan permainan daring.

“Anak-anak terlihat tenang saat bermain ponsel, tetapi tanpa disadari ada pemahaman-pemahaman yang masuk dan memengaruhi karakter mereka. Ini yang harus kita waspadai bersama,” tegasnya.

Ia mengimbau para orang tua agar lebih bijak dalam mendampingi anak, salah satunya dengan mengalihkan energi anak ke kegiatan positif seperti olahraga, bukan dengan cara memarahi atau memaksa.

Lebih lanjut, Karmila menekankan pentingnya menjaga keharmonisan, kebersamaan, serta sikap saling menghormati dan menghargai antarwarga. Menurutnya, setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan, serta potensi yang harus dihargai.

“Dengan kebersamaan, kekompakan, dan saling menghormati, setiap permasalahan akan lebih mudah kita atasi. Inilah nilai-nilai yang ingin kita kuatkan melalui sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan,” pungkasnya.

Pada kesempatan Sosialisasi Empat Pilar ini, turut hadir Camat Rantau Kopar, unsur Forkopimda, tokoh masyarakat, tokoh agama setempat.

Ikuti Seribuparitnews.com di GoogleNews

Berita Lainnya

Index