Tembilahan, – Bupati Indragiri Hilir, Herman, turun langsung untuk berdialog dengan mahasiswa yang menggelar aksi demonstrasi di halaman Kantor Bupati Indragiri Hilir, Jalan Akasia, Tembilahan Jumat (14/03)

Aksi yang dilakukan oleh puluhan mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Peduli Masyarakat (Gempar) ini menyoroti kerusakan kebun masyarakat di Kecamatan Enok, khususnya di Desa Pengalihan hingga Pusaran.
Kerusakan tersebut diduga disebabkan oleh serangan hama kumbang yang berasal dari kegiatan replanting oleh PT Pelita Wijaya Perkasa (PWP). Menanggapi hal ini, Bupati Herman menyatakan bahwa pihaknya telah mengetahui dan menindaklanjuti permasalahan tersebut. Informasi mengenai 35 ribu batang kelapa milik masyarakat yang mengalami kerusakan, baik ringan, sedang, maupun berat, telah diterima oleh pemerintah daerah.
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan persoalan ini. Setelah Lebaran, pimpinan perusahaan akan hadir untuk berdialog dengan masyarakat," ujar Bupati Herman.
Namun, ia menegaskan bahwa tuntutan mahasiswa terkait batas waktu penyelesaian dalam 14 hari tidak dapat dipenuhi karena adanya prosedur yang harus dijalankan.
"Proses penyelesaian masalah ini memerlukan waktu. Jika nantinya ditemukan pengelolaan lahan yang tidak sesuai dengan SOP atau ada unsur kelalaian, kami akan mengambil tindakan sesuai prosedur yang berlaku," tegasnya.
Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir mengapresiasi penyampaian aspirasi mahasiswa yang berlangsung dengan tertib dan damai. Selain itu, pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada Polres Inhil dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang telah menjaga keamanan selama aksi berlangsung.(adv)