PENGURUS MUSHOLA BAITURRAHMAN DESA AIR TAWAR ,PEJUANG SUBUH&DPC LBDH KATEMAN PERTAHANKAN TRADISI MEMASAK BUBUR ASYURA



seribuparitnews.com ,Kateman : (09/09/2019)
 Tradisi memasak bubur asyura masih dilestarikan sebagian masyarakat.Tradisi ini biasanya dilaksanakan setiap tanggal 10 Muharram atau sering disebut hari asyura. Tahun ini hari asyura bertepatan pada Selasa(10/09/2019)

Hari ini, pengurus mushola Baiturrahman,Pejuang Subuh dan DPC LBDH KATEMAN yang memasak dan membagikan bubur asyura.mereka bahu-membahu menyiapkan bahan dan memasak bubur asyura.

 Tradisi memasak dan berbagi bubur asyura setiap tanggal 10 Muharam. Ini harus dipertahankan dan dikembangkan, mengingat ada banyak makna yang terkandung di dalamnya,”ungkap bpk Mukhtar salah satu pengurus mushola Baiturrahman



 Sebelum pembagian bubur asyura, dilaksanakan doa bersama dan tausiyah di mushalla di tempat itu. Setelah itu,para pengurus mushola makan bubur asyura bersama, kemudian membagi-bagikannya kepada masyarakat.

“Banyak nilai positif dari tradisi berbagi bubur asyura. Di antaranya bernilai ibadah, bubur asyura dibuat secara bergotong royong sehingga mempererat kebersamaan dan persatuan serta menjadi momen untuk berbagi karena bubur asyura setelah selesai dimasak akan dibagikan kepada masyarakat sekitar,” kata M.Rudi ketua pengurus mushola Baiturrahman

Tidak diketahui persis sejak kapan memasak bubur asyura dianggap tradisi bagi sebagian umat IslamKegiatan ini dilaksanakan tepat saat tibanya tanggal 10 Muharam.

Sebagian warga ada yang mengartikan tradisi itu sebagai simbol tolak bala. Makin banyak jenis bahan yang dicampurkan maka dianggap makin bagus.

 Banyak kejadian pada 10 Muharam, di antaranya hari penciptaan alam semesta, hari saat Nabi Nuh diselamatkan dari banjir bandang, hari saat Nabi Musa melintasi laut Merah terbelah ketika dikejar tentara Fir`aun.
 Semoga tradisi yang mengandung banyak nilai islam didalamnya tidak hilang diera perkembangan zaman saat ini

Ikuti Seribuparitnews.com di GoogleNews

Berita Lainnya

Index