Seribuparitnews.com, Tembilahan,Jamkesnes – Di saat cuaca yang sangat terik dalam bulan Ramadhan, Mulyadi (41) tidak pernah mengeluh menjalani profesinya sebagai tukang ojek, Mulyadi sangat menikmati pekerjaannya walau dengan penghasilannya yang pas – pasan. Dirinya terdaftar sebagai peserta dengan segmen PBI pada tahun 2016, ini lah salah satu alasan yang menenangkan Mulyadi, kesehatan keluarganya sudah dijamin.
Mulyadi menceritakan kisahnya bagaimana menyenangkannya jadi peserta JKN-KIS, “Saya hanyalah seorang tukang ojek, biaya hidup sehari – hari terpenuhi saja sudah sangat syukur Alhamdulillah, banyak biaya yang harus dikeluarkan mulai dari biaya sekolah, rumah tangga dan lain – lain.
Saya sangat senang dengan adanya JKN-KIS, saya tidak tahu seandainya tidak ada program JKN-KIS ini, karena seluruh masyarakat terbantu dengan program tersebut, bagaimana masyarakat yang ekonominya seperti saya bisa berobat kalau seandainya tidak memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS), seperti yang sudah kita ketahui bahwa kesehatan itu mahal harganya,” ungkap Mulyadi.
Mulyadi cukup sering menggunakan KIS, pada tahun 2018 ia dilarikan ke IGD karena sakit maag hingga muntah – muntah. Mulyadi jugak pernah berobat dengan kasus darah rendah dan demam. Pada awal tahun 2019 Dinda (4) anak dari Mulyadi saat itu mulai merasakan panas dan semakin larut malam demam Dinda semakin tinggi hingga akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Puri Husada Tembilahan. Setelah mendapatkan penanganan dari dokter keadaannya berangsur membaik hingga saat ini.
“Alhamdulillah saat saya dan anak saya masuk IGD sangat cepat ditangani dan dilayani oleh dokter dan perawat disana,” ujar Mulyadi.
Mulyadi sangat puas dengan pelayanan di rumah sakit, Mulyadi dan Dinda yang sudah menggunakan KIS merasa terbantu dengan program JKN-KIS ini. Selama Mulyadi terdaftar sebagai peserta, Mulyadi beserta keluarga sudah sering menggunakan KIS, mulai berobat di Puskesmas Gajah Mada dan keluar masuk IGD, semua biaya dijamin oleh JKN-KIS. (sj)