Reteh - PMI Kabupaten Indragiri Hilir bekerja sama dengan Pemerintah Kecamatan Reteh, RSUD Tengku Sulung, Gerakan Sepuluh Ribu Kecamatan Reteh, dan PGRI Kecamatan Reteh mengadakan kegiatan donor darah di Kecamatan Reteh. Kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan darah di wilayah tersebut serta membantu pasien yang membutuhkan transfusi darah. Donor darah merupakan bentuk kepedulian terhadap sesama, yang sangat penting dalam mendukung layanan kesehatan masyarakat.

Kegiatan donor darah yang diselenggarakan oleh PMI Kabupaten Indragiri Hilir, bekerja sama dengan Pemerintah Kecamatan Reteh, RSUD Tengku Sulung, Gerakan Sepuluh Ribu Kecamatan Reteh, dan PGRI Kecamatan Reteh, dilaksanakan di halaman Masjid Besar Jamik Pulau Kijang, Kecamatan Reteh. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya donor darah dan membantu pemenuhan stok darah di rumah sakit serta mendukung kesehatan masyarakat secara umum.
Sambutan masyarakat terhadap kegiatan donor darah di halaman Masjid Besar Jamik Pulau Kijang, Kecamatan Reteh, sangat antusias. Warga setempat menunjukkan kepedulian yang tinggi dengan ikut serta dalam kegiatan ini, baik sebagai pendonor darah maupun sebagai relawan pendukung. Antusiasme ini menunjukkan solidaritas dan kepedulian masyarakat terhadap sesama, serta kesadaran akan pentingnya mendonorkan darah untuk menyelamatkan nyawa. Keberhasilan acara ini mencerminkan semangat kebersamaan yang kuat dalam komunitas tersebut.
Donor darah memiliki berbagai manfaat bagi pendonor, baik dari segi kesehatan fisik maupun psikologis. Beberapa manfaat tersebut antara lain:
1. Meningkatkan Kesehatan Jantung: Donor darah secara rutin dapat membantu mengurangi kadar zat besi dalam darah, yang berhubungan dengan penurunan risiko penyakit jantung.
2. Meningkatkan Produksi Sel Darah Baru: Setelah mendonorkan darah, tubuh akan segera memproduksi sel darah baru untuk menggantikan darah yang hilang, yang dapat membantu menjaga kesehatan darah secara keseluruhan.
3. Detoksifikasi: Proses donor darah membantu tubuh membuang racun, karena tubuh akan menggantikan darah yang didonorkan dengan darah baru yang lebih segar.
4. Meningkatkan Kesehatan Mental: Donor darah memberikan rasa kepuasan dan kebahagiaan karena mengetahui bahwa darah yang didonorkan dapat menyelamatkan nyawa orang lain.
5. Pemeriksaan Kesehatan Gratis: Sebelum mendonorkan darah, pendonor akan melalui pemeriksaan kesehatan singkat, seperti pemeriksaan tekanan darah, kadar hemoglobin, dan lainnya, yang dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan yang mungkin belum diketahui.
6. Mengurangi Risiko Kanker: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa donor darah secara rutin dapat mengurangi risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker hati, paru-paru, dan usus besar, karena pengurangan kadar zat besi yang berlebih dalam tubuh.
Dengan manfaat-manfaat tersebut, donor darah tidak hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga bagi pendonor itu sendiri.
Kegiatan donor darah yang dijadwalkan setiap 3 atau 4 bulan sekali dapat dianggap efektif dan efisien. Berikut adalah beberapa pertimbangan mengenai efektivitas dan efisiensinya:
1. Efektivitas
Kebutuhan Darah: Frekuensi 3 atau 4 bulan sekali dapat efektif jika stok darah di rumah sakit atau fasilitas kesehatan cukup stabil dan ada permintaan darah yang konsisten. Kegiatan yang lebih sering dapat diadakan jika ada kebutuhan yang lebih mendesak.
Kesehatan Pendonor: Sebagai panduan, pendonor darah dapat mendonorkan darahnya setiap 3 bulan untuk pria dan setiap 4 bulan untuk wanita. Frekuensi ini cukup untuk memberikan waktu pemulihan tubuh sebelum donor darah berikutnya.
2. Efisiensi
Sumber Daya: Mengadakan kegiatan donor darah dengan frekuensi 3 atau 4 bulan sekali memungkinkan pengelolaan sumber daya (seperti waktu, tenaga medis, dan peralatan) dengan lebih efisien. Ini juga memberi waktu yang cukup bagi pendonor untuk pulih sebelum donor darah berikutnya.
Keterlibatan Masyarakat: Dengan frekuensi yang tidak terlalu sering, masyarakat dapat lebih mudah menyusun waktu untuk berpartisipasi. Terlalu sering mengadakan kegiatan dapat menyebabkan penurunan minat atau kelelahan pada pendonor.
Secara keseluruhan, jadwal setiap 3 atau 4 bulan sekali umumnya cukup efektif dan efisien dalam mengoptimalkan partisipasi pendonor serta memastikan ketersediaan darah yang dibutuhkan.
Kegiatan yang sudah sering dilaksanakan di Reteh ini di harapkan kedepannya akan lebih banyak lagi menarik minat pendonor termasuk pelajar yang ada di Reteh.
Semoga dengan segala usaha bersama bisa melaksanakan beberapa langkah yang bisa lebih meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan ini, barangkali bisa di laksanakan beberapa langkah berikut:
1. Edukasi dan Sosialisasi
Peningkatan Kesadaran: Lakukan kampanye tentang pentingnya donor darah melalui berbagai saluran, seperti media sosial, radio lokal, atau poster di tempat umum. Edukasi masyarakat tentang manfaat donor darah bagi kesehatan pendonor dan bagaimana donor darah dapat menyelamatkan nyawa.
Testimoni Pendonor: Ajak pendonor yang sudah berpengalaman untuk berbagi pengalaman mereka. Testimoni bisa membantu mengurangi rasa takut atau keraguan bagi calon pendonor.
2. Kemudahan Akses
Lokasi yang Strategis: Pilih lokasi yang mudah diakses oleh masyarakat, seperti pusat perbelanjaan, kantor, sekolah, atau masjid, agar lebih banyak orang yang bisa menyempatkan diri untuk mendonor.
Jam Operasional Fleksibel: Menyediakan waktu yang lebih fleksibel (misalnya pada akhir pekan atau setelah jam kerja) untuk memudahkan orang-orang yang sibuk di siang hari.
3. Incentive dan Penghargaan
Insentif Non-Material: Selain pemberian sertifikat atau tanda terima kasih, buat acara penghargaan bagi pendonor setia, misalnya memberikan piagam atau pengakuan di acara tertentu.
Program Loyalty: Berikan penghargaan atau pengakuan untuk pendonor yang mendonorkan darah mereka secara rutin, misalnya dengan memberikan tanda khusus setelah beberapa kali donor.
4. Kemudahan Proses
Proses yang Cepat dan Nyaman: Pastikan proses donor darah berjalan lancar dan nyaman bagi pendonor. Buat lingkungan yang bersih, tenang, dan ramah untuk membuat pendonor merasa lebih nyaman.
Pemeriksaan Kesehatan Gratis: Tawarkan pemeriksaan kesehatan gratis (seperti cek tekanan darah, kadar hemoglobin, dsb.) sebelum donor, yang dapat menarik minat orang untuk mendonorkan darah mereka.
5. Kerja Sama dengan Organisasi dan Institusi
Kerja Sama dengan Sekolah, Universitas, dan Perusahaan: Mengadakan kampanye donor darah di kampus atau perusahaan dapat mempermudah mengajak lebih banyak pendonor, karena banyak individu yang dapat dijangkau dalam satu waktu.
Program Donor Darah Kelompok: Galang kegiatan donor darah dengan melibatkan kelompok atau komunitas seperti organisasi kemahasiswaan, klub olahraga, atau organisasi profesi untuk meningkatkan partisipasi.
6. Meningkatkan Kepercayaan terhadap Proses Donor
Jaminan Keamanan: Pastikan pendonor merasa aman dengan proses yang dilakukan. Sosialisasikan bahwa donor darah adalah prosedur yang aman, dan pihak penyelenggara selalu menjaga kualitas serta sterilisasi peralatan medis.
Transparansi Kebutuhan Darah: Berikan informasi yang jelas tentang kebutuhan darah di rumah sakit atau fasilitas kesehatan, sehingga pendonor merasa lebih terhubung dengan tujuan acara tersebut.
Dengan mengimplementasikan beberapa strategi ini, diharapkan lebih banyak orang akan bersedia untuk menjadi pendonor darah secara rutin.
Kegiatan ini di hadiri oleh Camat Reteh Zailani, S.Sos. Camat Sungai Batang Abu Bakar, SH. Kepala RSUD Tengku Sulung dr H Iswandi dr Saut Pakpahan, Kepala Pelayanan PMI INHILdan beberapa tokoh Agama, Masyarakat dan Pemuda di Teteh
kegiatan di laksanakan,
Rabu, 22 Januari 2025