KPPBC TMP C Tembilahan Gelar Internalisasi Identifikasi Pita Cukai 2025, Tingkatkan Kompetensi Pegawai

KPPBC TMP C Tembilahan Gelar Internalisasi Identifikasi Pita Cukai 2025, Tingkatkan Kompetensi Pegawai

Tembilahan – KPPBC TMP C Tembilahan menggelar kegiatan Internalisasi Identifikasi Pita Cukai Tahun 2025 di Aula Sri Gemilang, Rabu

Acara ini bertujuan meningkatkan pemahaman pegawai terkait desain baru pita cukai yang akan diberlakukan pada 2025, sekaligus memperkuat pengawasan terhadap produk tembakau dan alkohol. Kepala KPPBC TMP C Tembilahan, Setiawan Rosyidi, menekankan pentingnya adaptasi cepat terhadap perubahan kebijakan. “Pita cukai adalah dokumen sekuriti negara. Pemahaman mendalam tentang fitur keamanannya menjadi kunci efektivitas pengawasan,” ujarnya dalam sambutan pembukaan.  

Rosyidi menjelaskan, pergantian desain pita cukai 2025 merupakan upaya Kementerian Keuangan untuk mengantisipasi tindak pemalsuan yang semakin canggih. “Inovasi ini tidak hanya modern, tetapi juga dirancang dengan teknologi tinggi untuk menjamin keamanan dan memudahkan verifikasi,” tambahnya. Ia berharap internalisasi ini menjadi langkah awal bagi pegawai untuk menguasai teknik identifikasi terkini, sehingga pelayanan dan pengawasan bisa lebih optimal.  

Narasumber kegiatan, Eko Fahruli (Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan) dan Rizwan R (Pemeriksa Bea dan Cukai Ahli Pertama), memaparkan detail desain baru pita cukai. Fitur-fitur seperti ukuran, warna, dan pola cetak khusus dijelaskan secara teknis, termasuk penggunaan teknologi microtext, hologram, dan kode QR yang terintegrasi dengan sistem database Bea Cukai.“Setiap elemen desain memiliki fungsi spesifik untuk mempersulit pemalsuan,”** jelas Fahruli.  

Rizwan R melanjutkan dengan demonstrasi praktik identifikasi keaslian pita cukai menggunakan alat UV light dan mikroskop digital. “Pegawai harus mampu membedakan ciri fisik dan digital, termasuk respons pita terhadap cahaya tertentu,” terangnya. Peserta juga diajak simulasi penggunaan aplikasi mobile untuk memindai kode QR yang terhubung langsung ke sistem pusat.  

Dalam sesi diskusi, Setiawan Rosyidi kembali menegaskan bahwa pita cukai tidak hanya berfungsi sebagai bukti pelunasan cukai, tetapi juga sebagai instrumen pengawasan peredaran produk. “Dengan fitur-fitur terbaru ini, kami bisa melacak pergerakan produk dari hulu ke hilir secara real-time. Ini akan meminimalisasi kebocoran penerimaan negara,” ungkapnya.  

Kegiatan ini diikuti puluhan pegawai dari berbagai sektor, termasuk pemeriksa, petugas intelijen, dan staf layanan. Salah satu peserta, Devi Anggraini, menyatakan antusiasmenya: “Pelatihan ini sangat aplikatif. Kami langsung praktik dengan alat dan contoh fisik pita, sehingga lebih mudah memahami perbedaan desain lama dan baru.”** 

Rosyidi berkomitmen untuk melanjutkan program serupa secara berkala. “Kompetensi pegawai adalah fondasi utama. Ke depan, kami akan kolaborasi dengan pusat dan unit lain untuk menyusun modul pelatihan yang lebih komprehensif,”tegasnya. Ia juga mengapresiasi peran narasumber yang telah menyiapkan materi berbasis studi kasus aktual.  

Sebagai penutup, Kepala KPPBC TMP C Tembilahan itu mengingatkan seluruh pegawai agar memanfaatkan ilmu dari internalisasi ini untuk meningkatkan kredibilitas institusi. “Kita harus menjadi garda terdepan dalam melindungi kepentingan negara. Keaslian pita cukai adalah benteng pertama melawan praktik ilegal,” pungkasnya. Dengan desain 2025 yang lebih canggih, diharapkan efektivitas pengawasan Bea Cukai di wilayah Riau semakin meningkat.

Ikuti Seribuparitnews.com di GoogleNews

Berita Lainnya

Index